Bagian depan tempat wisata Guo Lowo |
Wisata literasi FBM 2015 hari itu berakhir di Guo Lowo yang ada di desa Watuagung, kecamatan Watulimo, Trenggalek. Sayang sekali saya
tidak bisa masuk ke dalam goa karena waktu terlalu larut dan tempat wisata ini
sudah tutup.
Namun tempat yang saya cari pertama kali adalah
mushola untuk segera melaksanakan shalat Dhuhur yang saya jamak dengan Ashar. Alhamdulillah,
perjalanan terasa lebih menyenangkan bila kewajiban telah ditunaikan. Setelah
itu barulah saya berkeliling sebentar di area wisata dan mengambil beberapa
foto di area luar.
Yang sempat membuat saya kaget, di sana
ada satu rombongan yang terdiri dari dua bus wisata dari luar kota yang hendak
melanjutkan perjalanan. Namun beberapa ibu dan bapak-bapak malah asik bernyanyi
dan berjoget bersama organ tunggal yang memang biasanya menghibur pengunjung di
sana.
Satu, dua, orang dari rombongan tersebut
mengingatkan rekan-rekan mereka untuk segera kembali ke dalam bus.
Namun salah seorang malah berteriak, “satu
lagu lagi.”
Seperti domino, teman-teman yang ikut
berjoget menimpali berurutan.
“Lanjut!!!”
“Lagi!”
“Lagu ini mas.”
“Lagu itu bang.”
“Di goyang.”
Aduh, dalam hati saya hanya terkekeh
sendiri. Hampir saja saya tersedak bakso yang sedang saya makan. Oke, setiap
orang punya caranya untuk menikmati liburan. Seperti mereka yang bahagia
bernyanyi dan berjoget di tempat wisata, yang sebenarnya-bisa mereka lakukan di
rumah. Oke, saya paham. haha
Under the blue sky and trees |
Dan dalam story yang terakhir
tentang Wisata Literasi FBM 2015 ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada pasangan kece Bunda Tjut dan Pak Siwi yang sudah mengajak kami berlibur
sekaligus menjadi sponsor utama istilahnya, yang memberikan kesempatan kepada
saya dan teman-teman lainnya untuk menghabiskan waktu dan mengukir cerita
bersama. Kenangan yang tidak akan pernah tergantikan. Terimaksih banyak dan
hanya doa yang bisa saya berikan kepada beliau berdua ini, orang hebat yang bisa saya bilang, tidak pernah punya kata lelah untuk berjuang terutama di dunia literasi. Wonderful.
Pak Siwi : Selalu beraksi dibalik kamera |
Bunda Zakyzahra Tuga (Bunda Tjut) bersama kedua putrinya |
Sebagai penutup, saya pernah menulis caption
di instagram saya seperti ini: “Menghabiskan waktu bersama kawan-kawan yang
kritis positif itu menggugah nurani untuk BERANI menjadi orang baik.” That’s the fact when I close to them.
And I proud of it.
Baca Chaper 1 di sini ya: WISATA LITERASI FBM chapter 1 : Hutan Mangrove Cengkrong, Trenggalek
Tulungagung, 4 Desember 2015
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete