Pelangi-pelangi
alangkah indahmu
merah kuning hijau
di langit yang biru
Eits… ternyata pelangi nggak cuman ada di langit loh. Kamu juga bisa menemukan pelangi berwarna-warni di desa Mulyosari, Tulungagung. Cerah dan indah sekali.
Pelangi muncul di Kampung Pelangi RT empat RW satu tersebut berawal dari inisiatif warga dan perangkatnya dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72. Ketika mulai memasuki bulan Agustus, warga mengumpulkan dana swadaya untuk membuat kampungnya lebih menarik.
Ide mengecat tembok dengan warna-warna pelangi pun muncul. Dengan bantuan beberapa guru TK, penambahan pernak-pernik seperti payung yang digantung, bola-bola, gelas plastik yang dibentuk unik, dan beragam ornament lainnya ditambahkan. Hampir sebagian besar barang yang dicat adalah handmade recycle. Kreatif sekali kan?!
Salah satu contohnya adalah lampu yang terbuat dari kreasi benang dan lem, kemudian dibentuk bundar. Botol dan gelas plastik juga dicat lalu dibentuk sedemikian rupa untuk menghias gang-gang maupun gapura. Semuanya dikerjakan sendiri oleh warga setempat dengan gotong-royong.
Pada tanggal 5 Agustus 2017 lalu, Bupati Tulungagung sempat datang ke desa Mulyosari. Beliau datang dalam rangka mengunjungi peternak lokal yang memanfaatkan kotoran sapi perah untuk biogas. Ketika itulah Bapak Syahri Mulyo melihat kreativitas penduduk setempat. Bapak bupati akhirnya memberikan dana sejumlah lima juta rupiah sebagai bentuk dukungan atas kreativitas masyarakat.
Dengan adanya dana bantuan tersebut, warga semakin bersemangat memperbaiki lingkungan tempat tinggal mereka. Hingga saat ini, sudah banyak objek berfoto dengan tema pelangi. Spot-spot berfoto tersebut memang khusus disediakan untuk para wisatawan yang mulai ramai mendatangi kampung mereka. Beberapa lukisan dan pos-pos berfoto tersebut adalah sebagai berikut:
Thanks to: @dinarmd |
Cantik dan keren abis kan?
Hingga hari ini, warga masih terus menambah area-area berfoto demi memuaskan pengunjung. Salah satu yang sedang proses pembangunan adalah gardu pandang dan spot foto dengan background kuda yang berada di paling ujung gang.
Semenjak dipublikasikan ke Instagram, memang semakin banyak orang yang datang karena penasaran. Bahkan, Kampung Pelangi Tulungagung juga pernah diliput beberapa stasiun TV dan media online. Pengunjung yang datang pun ikut menjadi sarana promosi ketika memasang foto-foto mereka di Instagram, Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya.
Ramainya pengunjung menjadi berkah tersendiri bagi warga setempat. Mereka berbondong-bondong membuka fasilitas umum seperti tempat parkir dan warung-warung. Pengunjung tidak perlu khawatir jika tidak membawa camilan karena hampir setiap rumah menyediakan beragam makanan dan minuman. Harganya juga lumayan murah untuk ukuran jajanan di area wisata.
Pada gerbang masuk juga terdapat sebuah pos penjagaan. Kamu akan dikenakan biaya perawatan sebesar Rp.3000 rupiah. Hal ini memang diperlukan agar tempat berswafoto tersebut tetap terjaga kebersihan dan keindahannya.
PELANGI
Pelangi adalah lukisan langit yang tidak bisa kita lihat sewaktu-waktu. Pelangi dengan berbagai warna biasanya terbentuk karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Jadi, harus ada butir-butir air di udara lalu ada cahaya yang menembusnya, barulah terbentuk pelangi. Makanya kita bisa melihat kemunculan pelangi usai hujan. Selain itu pelangi juga dapat kita jumpai di sekitar air terjun dengan aliran air yang deras, air mancur dan cipratan air deras lainnya.
Selain fakta ilmiah tersebut, Kampung Pelangi Tulungagung juga memberikan informasi-informasi mengenai mitos pelangi. Salah satu mitos terkenal yang pernah ada adalah adanya pot emas di ujung pelangi. Legenda tersebut berasal dari bangsa Viking yang tinggal di Irlandia. Mereka suka menjarah emas lalu menguburkannya di tanah. Ketika pergi meninggalkan desa, bangsa Viking secara tidak sengaja meninggalkan barang rampasan tersebut hingga ditemukan oleh Leprechaun (peri jantan dalam mitologi Irlandia). Leprechaun menguburkan kembali emas tersebut ke dalam tanah. Sejak saat itu lahirlah mitos mengenai pelangi yang muncul selalu berujung pada pot emas yang dikuburkan tersebut. Sekali lagi ini hanya mitos/cerita rekaan/fiksi loh ya. Kalau di indonesia bisa dikatakan dongeng.
Dijelaskan pula bahwa pelangi pernah muncul pada masa kenabian. Hal tersebut terjadi ketika Nabi Nuh dan umatnya ditimpa banjir besar. Usai banjir tersebut, Allah SWT menghadirkan pelangi. Semua informasi tersebut dapat kamu ketahui saat mengunjungi Kampung Pelangi Tulungagung.
INFORMASI
Nama
|
Kampung Pelangi Tulungagug
|
Lokasi
|
Jl. Raya Pagerwojo,
RT IV, RW I, Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jawa Timur
|
Fasilitas
|
Tempat parkir, Warung, Toilet, Photo Spot
|
Harga
|
Rp.3000 biaya
perawatan. sumbangan sukarela
|
Akses
|
Beraspal namun banyak yang berlubang,
Mobil, mini bus dan motor bisa lewat
|
Petunjuk jalan
|
Dari Perempatan
Cuiri Kecamatan Kauman, berkendaralah menuju barat hingga memasuki Kecamatan
Pagerwojo. Dari pertigaan (jika ke kiri) arah Waduk Wonorejo, ambillah jalur
sebelah kanan. Dari sana hanya dibutuhkan jarak sekitar 2 kilometer lagi.
Lokasi Kampung Pelangi sangat mencolok karena semua rumah di lingkungan
tersebut yang dilalui jalan raya sudah di cat warna-warni.
|
Wisata Sekitarnya
|
Argo Wisata Kahayangan, Ranu Gumbolo,
Waduk Wonorejo
|
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete