Jalan-jalan kali ini sebenarnya
sudah pernah aku tulis di laman Travelingyuk awal tahun 2019. Rencananya emang mau publikasi juga di blog pribadi ini, namun baru baru sekarang bisa berbagi ceritanya. Semoga bisa
jadi destinasi liburan menyenangkan buat kamu yang suka tantangan.
Yap, untuk mencapai pantai Ngalur,
butuh sedikit perjuangan di perjalanan. Sebab, lokasi wisata ini tergolong baru
dan masih belum ada aksesnya. Kita perlu melintasi perkebunan waga yang naik
turun dengan jalur setapak langsung beralas tanah.
Benarkah ini masih di wilayah Tulungagung?
Kesan pertamaku sungguh diluar dugaan. Memang sudah mengira kalau pantai
Ngalur bakal cantik karena masih jarang terjamah. Namun aku benar-benar dibuat
kagum, nggak nyangka akan sekeren ini. It’s the real paradise of Tulungagung…. Seperti apa sih cantiknya pantai yang satu ini? Yuk lihat ulasan
lengkapnya.
Butuh
Perjuangan Buat Keindahan yang Hakiki
Pantai ngalur belum banyak dijamah
orang. Letaknya berada di Kecamatan Tanggunggunung, dua jam perjalanan dari
Taman Aloon-Aloon Tulungagung. Bukan hanya jauh dari pusat kota, bahkan rute
perjalanannya tak mudah dilalui. Yah, itulah usaha yang harus dilewati demi
keindahan yang hakiki.
Hari itu aku dan mba Evy berangkat
pagi-pagi sekali. Kami ingin berlama-lama di pantai sebelum terik memanggang
kulit. Untungnya kami menemukan jalan dengan tepat tanpa nyasar.
Setelah berkendara naik turun dan
berkelok-kelok di daerah pegunungan, kita akan masuk desa Jengglungharjo. Mobil
sudah tak bisa lagi diandalkan. Bahkan berkendara dengan sepeda motor pun harus
dengan pengemudi yang memiliki ketrampilan. Sebab, petualangan sesungguhnya
dimulai dari sana.
Awalnya, petugas parkir yang
seorang-ibu-ibu paruh baya menawari kami untuk menggunakan jasa motor trail.
Kendaraan bermotor tersebut dimodifikasi lalu dimanfaatkan pemuda-pemuda
setempat untuk memberi tumpangan pada pengunjung yang tak mau menyetir sendiri.
Tarifnya beragam, mulai dari sepuluh ribuan hingga puluhan ribu sesuai
kesepakatan.
Namun, aku lebih memilih pakai
motor sendiri dan menyetir sendiri. Bukannya sok hebat, namun hampir semua
pantai-pantai baru di Tulungagung jalurnya memang begini dan kami pun sudah
terbiasa. Daripada buang-buang uang, mending sekalian melatih adrenalin dalam
diri. Hehe.
Oke, mulailah kita lewati jalur
setapak beralas tanah liat dan bebatuan yang tak rata. Belum lagi, di beberapa
titik terdapat jalan yang langsung mengarah ke lembah-lembah curam. Semua itu
bisa diperparah ketika hujan datang semalam atau beberapa jam sebelum
kunjungan. Tanah basah semakin licin. Butuh kehati-hatian untuk menjangkau
sekitar dua kilometer rintangan selanjutnya.
Miniatur
Pantai Kuta Bali
Laut Selatan memang terkenal
memiliki ombak kuat karena berbatasan langsung dengan samudera Hindia. Namun,
kondisi iniah yang menjadikan pesisir selatan kabupaten Tulungagung semakin
terlihat cantik dan unik.
Untuk itu pula, miniatur Pantai Kuta
Bali pantas disematkan pada Pantai Ngalur. Nuansa alami sangat menyejukkan
meskipun memiliki area yang tak terlalu luas. Anginnya juga tidak sekuat pantai
lain di kabupaten Tulungagung. Jadi, kita bebas memandang lautan dan menikmati
keindahannya dari gazebo-gazebo dan gardu pandang yang tersebar di sepanjang
pantai.
Air toska di tepi pantai semakin
berubah biru yang menandakan kedalaman lautnya. Cantik dan bersih karena belum
banyak sampah, baik itu bekas pengunjung maupun buangan dari laut. Serunya,
pilar-pilar pada gazebo dan gardu pandang dibungkus dengan plastik motif
kotak-kotak berwarna hitam putih khas papan catur, dekorasi yang sering kita
jumpai di Bali. Inilah nuansa lain yang membuat wisatawan sangat menyukai
tempat wisata Pantai Ngalur tersebut.
Ada
Fasilitas Apa Saja?
Siapa yang mengira bahwa pantai ini
sudah memiliki fasilitas umum yang lengkap. Pertama, ada dua warung permanen
yang dibangun di dekat tempat parkir. Menu yang dijual beragam, mulai dari
camilan, gorengan, mie instan kuah atau atau goreng, hingga masakkan berat
seperti nasi pecel. Minuman segar dan dingin pun siap melegakan tenggorokan yang
kering sehabis menjelajah pantai. Harga seporsi nasi pecel dengan lauk kerupuk
serta telur yaitu Rp.10.000.
Fasilitas kedua adalah toilet dengan
air tawar yang bersih dan telah dibangun permanen pula. Meski terbuat dari
tumpukan batu bata dan semen yang belum dirapikan, kamar mandi sejumlah lima
bilik terseut cukup nyaman digunakan. Mengingat beberapa pantai tak terjamah
lain di Tulungagung yang tak ada MCK-nya, Pantai Ngalur cukup ramah fasilitas.
Di samping itu, juga sudah terdapat
mushola kecil yang nyaman. Disediakan pula mukena dan sajadah bagi muslimah
yang tak membawa perlengkapan ibadah. Jadi, Teman traveler bisa berlama-lama di
pantai tanpa khawatir mencari tempat sholat saat waktunya tiba.
Wah, Pantai Ngalur emang keren
banget, nggak nyesel sudah memberanikan diri nyetir di medan sulit. Semua
terbayar dengan keindahan pesisir selatan yang bersih, cantik, dan memesona.
Kalau kamu, sudah siap berpetualan di Pantai Ngalur juga kan?
kalau di jawa, daerah jawa timur kayanya memang yang paling indah ya pantai2nya.. mana ini sepi banget lagi,, serasa pantai pribadi..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Iya nih, emang sepi banget. soalnya akses juga masih sulit. Alhamdulillah ada pemandangan seperti ini di pesisir selatan... hehe
Delete