Dari lokasi kebun bunga Krisan, kita hanya
perlu mengikuti jalan aspal menuju tempat yang lebih tinggi. Ketika menemukan
pertigaan, akan ada petunjuk jalan bertuliskan Candi Penampihan. Ikuti petunjuk jalan
tersebut, yaitu pilih jalur sebelah kanan hingga kalian menemukan sebuah tanjakan
yang curam dengan lebar jalan yang menyempit. Tidak terlalu jauh, kalian akan
sampai di candi Penampihan.
Tidak ada tempat parkir khusus sehingga
pengunjung harus mengamankan kendaraannya masing-masing. Sementara itu, untuk
masuk ke area candi, pengunjung perlu membayar biaya administrasi/kebersihan di
pos dekat pintu masuk.
Sejarah
Candi Penampihan
adalah candi
Hindu kuno bekas peninggalan kerajaan Mataram kuno yaitu pada abad
ke -8. Pada masa itu, candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa
umat Hindu. Di dalamnya terdapat arca Siwa dan arca Dwarapala.
Seiring
berkembangnya waktu, beberapa arca sudah menghilang dan tak diketahui lagi
keberadaannya. Sisanya sudah dimuseumkan. Di area candi yang terletak di Desa
Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung tersebut juga masih terdapat Prasasti Tinulat. Tidak ada yang
tahu cerita pasti yang tercantum dalam prasasti tersebut karena bertuliskan
tulisan Pallawa .
Wisata Candi
Penampihan
Candi Penampihan berada di wilayah sekitar
lereng Gunung Wilis. Tempat bersejarah ini merupakan bangunan peninggalan Belanda. Area yang
dikelilingi oleh kebun teh membuat suasananya begitu sejuk dan hijau. Di sekitar candi juga terdapat banyak pohon dan bunga yang
ditanam untuk
mempercantik pemandangan. Kawasan ini terlihat seperti taman budaya yang kebersihannya sangat di jaga dengan
baik.
Di salah satu sudut ada sebuah tempat
mengalirnya air sumber dari pegunungan. Menurut kepercayaan masyarakat, dulunya
tempat ini adalah tempat pemandian putri kerajaan. Sampai saat ini, air
mengalir dengan deras. Bahkan sampai sekarang, warga biasa menggunakannya untuk minum
sehari-hari.
Saya pun tak mau ketinggalan dan segera
mengisi botol air yang saya bawa sebelumnya. Air tersebut benar-benar jernih,
dingin, dan segar ketika diteguk padahal tidak dimasak
sebelumnya. Makanya, pengunjung dilarang mengotori aliran air
ini karena merupakan salah satu sumber air yang menghidupi warga sekitar.
Itulah perjalanan saya di desa Geger,
Sendang, Tulungagung. Sebenarnya masih ada beberapa tempat lagi yang bisa di
kunjungi di sekitar sini seperti air terjun, hutan pinus dan
lain-lainnya.
Tulungagung memang kaya. Bukan hanya
pantainya yang mulai bermunculan, tetapi daerah pegunungan juga bisa dijadikan
tempat melepas penat. Memandang hijaunya pepohonan, hawa sejuk dan ketenangan
daerah ini bisa membuat pikiran lebih rileks. Coba saja. Selamat
berlibur. Good by 2K15 and welcome the happiness of 2K16.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete