Pantai di Tulungagung tak
habis-habisnya menarik wisatawan lokal maupun luar kabupaten, utamanya
kota-kota yang tidak memiliki pantai di wilayahnya. Kabupaten Tulungagung
seakan memamerkan pesona pesisir pantai selatannya. Wisatawan
berbondong-bondong menuju kota marmer hanya untuk melihat kecantikan laut biru.
Selain itu, pasir yang beragam dan karang-karang yang terlihat saat air surut
juga amat memesona.
Terbukti, tahun 2017 ini, beberapa
pantai di Tulungagung sudah berbenah diri. Fasilitas diperbanyak dan akses
jalan diperbaiki untuk memanjakan setiap pengunjung yang datang. Acara hiburan
juga diadakan pada waktu-waktu tertentu untuk meramaikan area wisata.
Pemerintah pun serius melakukan promosi potensi wisata di Tulungagung melalui
berbagai media dan event.
Diantanra puluhan pantai yang ada,
masih ingatkah kamu dengan Pantai Molang? Cobalah menjelajah memori, mungkin
beberapa tahun lalu, Pantai Molang pernah akrab ditelinga sebagai tempat wisata
popular di Tulungagung.
Pantai Molang berada di
Pucanglaban. Lokasinya tidak jauh dari tambak udang. Dulu, pantai ini merupakan
area wisata keluarga yang cukup ramai. Bekas area parkir, warung-warung, post
penjaga bahkan masih ada sampai sekarang. Bangunan tak terawat yang mulai
ambruk satu persatu itu telah menjadi
saksi bisu bahwa Pantai Molang sempat menjadi primadona.
Sekarang kondisinya jauh berbeda. Saat saya
datang ke Pantai Molang untuk bertama kalinya, tak ada satupun orang di sana. Suasana
sunyi menyambut dengan nyaringnya deburan ombak. Saya sempat berhenti sejenak
untuk memutuskan turun dari motor atau tidak karena terlalu ngeri dengan
kesenyapan pantai tersebut.
“Pantai yang
ditinggalkan, apa yang mau dinikmati?”
Setelah dilihat dari dekat, sayang
sekali jika tidak menjelajah pantai yang luas tersebut. Pasirnya amat bersih
dan berwarna cokelat terang. Terik matahari siang semakin memantulkan kilaunya
pada pasir. Saya merasa benar-benar bebas di sana. Inilah mengapa kamu harus ke
Pantai Molang jika ingin menikmati nuansa pantai tanpa harus terganggu
keramaian pengunjung lain.
Bahkan saya tanpa ragu berlarian
sambil teriak-teriak meluapkan kebebasan. Kapan lagi bisa begini di pantai.
Biasanya kalau mau bicara keras saja malu atau takut mengganggu orang di
sekitar. Tapi di pantai ini, saya merasa benar-benar bebas melakukan apapun
tanpa memedulikan siapapun, yach memang karena tak ada siapapun.
“Ada apa lagi di
sana?”
Jika berjalan ke arah matahari
terbit, kamu akan menemukan karang yang terhampar cukup luas juga. Meski cukup
tajam dan licin, saya sempat melihat-lihat bagian atas bebatuan karang
tersebut. Banyak organisme laut yang terperangkap di cekungan-cekungannya.
Mereka terbawa ombak saat air pasang. Ikan, kepiting, dan beberapa siput serta
tumbuhan laut yang belum pernah saya lihat sebelumnya sangat menarik untuk
diamati.
Ini juga pertama kalinya saya
menemukan tumbuhan laut yang mirip daun putri malu di pantai Tulungagung. Ehm,
entah itu masuk golongan tumbuhan atau hewan saya juga masih tidak tau. Hanya
saja, organisme tersebut terihat seperti tumbuhan bunga yang berbentuk
melingkar. Serabutnya bergerak-gerak ke knan ke kiri, dan saat di sentuh
lingkaran bulat yang mirip bunga itu langsung tertutup. Mirip putrid malu kan?!
~Baca Juga: Informasi Lengkap Pantai Tulungagung: Lokasi, Akses, Fasilitas, Harga - Jawa Timur~
~Baca Juga: Informasi Lengkap Pantai Tulungagung: Lokasi, Akses, Fasilitas, Harga - Jawa Timur~
Saya memang jarang bisa melihat
karang yang muncul dipermukaan pada pantai di wilayah Tulungagung. Selain
jadwal surutnya sulit dikejar, pantai-pantai pesisir selatan cenderung berombak
besar sehingga pengunjung dilarang bermain terlalu dekat dengan air. Namun,
beruntungnya saya pernah melihat terumbu karang waktu mengunjungi Pantai Coro
dan Pantai Sawahan Ombo, juga di Pantai Molang ini.
“Bau limbah dari
tambak udang.”
Saya mulai berpikir apakah ini
sebabnya Pantai Molang Mulai ditinggal wisatawan. Saat berjalan semakin ke
timur, akan ada aliran air yang memisahkan pantai tersebut menjadi dua bagian.
Airnya sangat amis dan baunya dapat dicium dari jarak beberapa meter. Warna
airnya juga kotor dan benar-benar menghapuskan segala imajinasi indah dari pantai
yang tadinya sangat indah. Itu adalah air pembuangan (limbah) dari tambak
udang.
Jika diperhatikan dengan seksama
saat mendekati bibir pantai, kamu juga dapat melihat ikan-ikan kecil berenang
diantara gulungan ombak. Jumlahnya cukup banyak dan sangat dekat ke tepian. Saya
saja masih tak percaya ikan-ikan itu bisa terhihat dari pantai seolah-olah bisa
ditangkap dengan jaring dalam sekali ciduk. Sepertinya potensi ikan di
sini juga sangat baik. Namun ombak yang amat besar sangat berbahaya. Papan
peringatan juga di pasang agar siapapun tidak mendekat ke pantai.
The last,
jika kamu ingin menikmati suasana pantai dengan lebih bebas tanpa harus
berdesak-desakkan dengan pengunjung lain, Pantai Molang Solusinya.
INFORMASI
Jalurnya tidak sesulit pantai
“sepi’ lain. Karena dulu pernah di aspal, jadi mobil bisa menjangkaunya. Namun
karena lama tidak ada perbaikan, aspal yang ada sudah rusak parah dan
berlubang-lubang. Beberapa bagian juga penuh batu-batuan. Kabar gembiranya,
setelah ditemukan lokasi pantai baru yaitu Pantai Pacar, Pantai Lumbung dan
Pantai Nglinci/Blabak, jalan di beberapa titik mulai diperbaiki. Meskipun belum
seluruhnya, lumayan lah untuk mempermudah jalan menuju lokasi.
PETUNJUK
JALAN
Jalan paling mudah
yaitu melalui Lok Songo (Kelokan 9) Pucanglaban. Kamu bisa gunakan google
map untuk lebih mudahnya. Jika belum pernah ke sana dan ragu-ragu,
tanya saja arah ke Pantai Molang / Kedung Tumpang karena semakin dekat ke
pantai sinyal semakin susah.
FASILITAS
Karena sudah tidak
ada warung yang beroperasi, lebih baik bawa makan minum dari rumah. Kendaraan
bisa diparkir di sepanjang pantai namun tetap awasi sendiri keamanannya. Toilet
juga tak ada tapi ada beberapa rumah yang dihuni orang setempat.
WISATA
DI SEKITARNYA
Desa Pucanglaban
memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi meski tidak ditujukan untuk
wisata. Beberapa di antaranya adalah pantai pesisir selatan yang asri:
1.
Pantai Pacar
2. Pantai Lumbung
3.
Pantai Nglinci
4. Pantai Kedung
Tumpang
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete