Blogger Tulungagung |
Pertama kali datang ke tempat ini waktu kelas 3 SMK dulu.
Namun baru tahu kalau asal nama Halte itu adalah kependekan dari HALal TEnan.
Ya, awalnya saya juga agak tertegun melihat semua karyawan cewek di sini memakai
jilbab semua. Saya kira ini kebetulan saja karena nuansa tempat makan ini tidak
ada hubungannya dengan islam sama sekali.
Dekorasi modern membuat kafe ini banyak dikunjungi
anak-anak muda. Namun tak jarang pula pelanggan paruh baya yang berkunjung bersama
keluarganya. Tempat yang nyaman dengan sirkulasi udara yang lapang dari pintu
dan lubang udara membuat kita betah berlama-lama. Bagian luar kafe juga rimbun
oleh tanaman-tanaman yang menyegarkan suasana.
Selama saya berkunjung ke Halte café untuk bertemu teman
atau sekedar menggunakan fasilitas wifi sambil ngopi santai, tata letak kursi
dan meja di sini sempat berubah beberapa kali. Hal tersebut memberikan tampilan
baru sehingga tidak monoton dipandang. Tetap dengan penataan yang apik,
terdapat tempat lesehan dengan latar dinding kotak-kotak merah putih khas yang
di batasi ornamen bambu untuk memisahkannya.
Terdapat jaringan wifi yang cukup cepat di sini. Fasilitas lain yang sangat memanjakan pelanggan adalah beberapa
ruang toilet yang bersih. Bila masuk waktu sholat, kita juga tak perlu
tergesa-gesa menghabiskan makanan karena terdapat mushola kecil di sebelah
selatan kafe, di dekat tempat parkirnya yang luas. Yang ingin lebih nyaman bisa
langsung bergegas ke masjid Al-Munawar di depannya.
Selain itu, Halte café berbeda dengan tempat makan lain
di Tulungagung karena terpasang rak-rak buku di beberapa sudut dinding. Saya
sangat suka bagian tersebut. Banyak novel best seller yang biasa baca saya
sambil menikmati menu makanan yang beragam. Halte café ini memadukan tempat
makan dengan fasilitas perpustakaan. Ide yang bagus untuk membuat pelanggan
lebih gemar membaca. Semoga koleksi bukunya semakin bertambah. Kekekekee.
Poin tambahan untuk café ini adalah lokasinya yang berada
di pusat kota. Bertengger di Jl. Wahid Hasyim No.07, di belakang masjid
Al-Munawwar utara Taman Aloon-Aloon membuatnya mudah di jangkau oleh
siapapun.
Mengenai menu makanan yang tersaji, saya bisa memberikan
nilai 3 dari 5 angka. Berbagai jenis menu memberikan pilihan beragam dan
menjangkau banyak selera orang-orang. Mulai dari makanan berat hingga camilan
beserta minuman hangat atau dingin yang menggugah nafsu. Nafsu makan dan minum
pastinya J
Menu favorit saya di sini adalah omelet jamur. Meski
bukan makanan berat namun membuat saya cukup kenyang. Porsinya juga sangat pas untuk
saya, sekaligus disandingkan dengan camilan jamur crispy. Wah jamur lagi
ya. Kekke… Mengenai harganya, kita tak akan kecewa. Hidangan dan
harganya sangat sesuai sehingga tidak terasa mahal. Cocok untuk kantong anak
kuliahan yang ingin menghabiskan waktu berlama-lama sambil menikmati fasilitas
wifi yang disediakan. Hehe…
Satu hal yang disayangkan yaitu proses memasaknya yang
lama. Sebenarnya ini bagus karena makanan baru dibuat ketika terdapat pesanan
sehingga masih hangat ketika tersaji. Namun bagi beberapa orang,
menunggu adalah hal membosankan. Untung ada buku-buku yang menemani saya
sebelum pesanan datang. Tapi sekarang mulai ada kemajuan kok. Saya
cukup sering ke tempat ini dan dari waktu ke waktu, proses penyajiannya semakin
cepat dan tak perlu menunggu lama.