Bazar Buku Murah Tulungagung 2018 – Tips Sebelum Memilih Buku di Bazar Murah

Bazar buku adalah surganya para manusia yang hobi membaca. Bahkan saya sendiri bisa menghabiskan waktu sampai dua jam hanya demi memilih-milih buku yang tepat untuk dibawa pulang. Hal tersebut saya lakukan supaya tidak menyesal setelah membeli banyak buku. Dulu pernah mengalami yang namanya ‘just look by the cover’. Covernya keren, blurp-nya menarik. Eh, ternyata setelah di rumah dan membuka segelnya terus dibaca, saya sangat kecewa.

Inilah tantangan para pemburu bacaan yang berkualitas. Bazar buku memang menyediakan banyak pilihan dengan iming-iming harga murah. Namun ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui supaya bisa mendapatkan bacaan yang sesuai keinginan serta kualitas yang bagus.

Setiap orang memiliki selera bacaan yang berbeda. Kadang ada yang suka gaya bahasa yang santai kadang ada yang lebih suka tulisan formal. Di bawah ini adalah tips sebelum membeli buku di bazar buku murah supaya berjodoh dengan selera bacaanmu:

1. Baca sedikit isi bukunya.

Blurp memang sangat penting dan sudah cukup sebagai acuan membeli buku. Namun tidak semua buku semanis blurp-nya. Blurp adalah penjelasan singkat mengenai isi buku yang biasanya ada di bagian belakang cover. Terkadang apa yang tercantum di blurp tampak sangat menarik. Belum lagi kalau mencantumkan endorsement dari tokoh publik, artis, dosen, penulis dan lain sebagainya.

Untuk itu kamu perlu mengintip sedikit isi yang ada di dalam buku. Beruntung bila sudah ada sample yang bungkusnya terbuka. Jika tidak ada, minta izinlah pada panitia/pengelola bazar untuk membuka salah satu plastik pembungkus bukunya. Jika diizinkan bukalah di salah satu bagian saja dengan hati-hati. Setelah di baca kembalikan buku seperti semula. Dengan begitu kamu bisa mengetahui sedikit isinya dan bisa memutuskan apakah menarik atau tidak.

2. Mengenali Buku Bajakan.

Kamu tidak akan menjumpai buku-buku bajakan di toko besar seperti Gramedia atau Toga Mas. Tapi di bazar buku murah, hal itu lumrah terjadi.

Bagi pembeli, ada segi positif dan negatif jika membeli buku bajakan. Positifnya, harga terjangkau karena buku bajakan bisa seharga 30-50% lebih murah dari aslinya. Dengan harga murah, kamu bisa membaca buku terkenal dengan content berkualitas.

Namun segi negatifnya adalah kualitas bahan buku yang sangat buruk. Buku bajakan biasanya berwarna abu-abu gelap seperti kertas buram. Kadang ada halaman yang hilang, tulisan tidak jelas, terlipat. Belum lagi tinta yang digunakan jelek mirip hasil fotokopian. Penjilidannyapun mudah lepas. Saya pernah membeli buku bajakan (terpaksa karena buku aslinya mahal) dan ketika membuka buku tersebut secara acak, lembaran-lembaran kertasnya langsung terlepas dan berserakkan.  Ini membuktikan kalau lem pada penjilidannya tidak berkualitas.

Saya sangat menyarankan untuk tidak membeli buku bajakan. Jangan sampai menyakiti penulis yang dengan seluruh kemampuannya menciptakan bacaan untuk mencerdaskanmu. Ibaratkan makanan itu sate yang enak, aromanya menggoda, tapi ternyata bahannya ayam berformalin, gelonggongan. Kamu mau yang kayak gitu?

3. Pilih buku yang paling dibutuhkan

Mumpung lagi murah! Beli yang ini! Beli yang itu!

Syndrom ini biasanya menjangkit para wanita waktu ada diskon besar di departemen store. Namun bagi pecinta buku, bazar buku inilah tantangan untuk mengerem pengeluaran yang sia-sia. Emang ada buku yang sia-sia? Pasti ada, yaitu buku yang tidak dibaca setelah kamu membelinya.

Jadi, memilih jenis buku sesuai kebutuhan sangatlah penting. Misalnya kamu suka baca novel, tapi besok UAS dan butuh buku soal-soal menghadapi UAS. Jadi kamu tau mana yang lebih penting kan? Contohnya lagi, seorang sarjana yang lagi daftar CPNS jadi harus banyak membaca buku agar lolos tes, namun saat itu pikirannya sedang kacau dan perlu bacaan religi yang menenangkan. Sudah tau harus beli buku yang mana lebih dulu kan?

4. Lihat tahun terbit.

Kamu tau kenapa buku-buku di bazar murah itu harganya bisa miring sampai lebih dari 50%? Padahal harga buku di Indonesia bisa dikategorikan mahal jika melihat tingkat pendapatan masyarakatnya. Bukan karena buku-buku bekas loh. Harga murah tersebut disebabkan oleh tahun penerbitannya yang sudah lama.

Kadang kala, buku yang dijual adalah yang diterbitkan lebih dari lima tahun yang lalu. Namun jika beruntung saat memilah-milah, kamu bisa mendapatkan buku yang baru diterbitkan satu tahun atau dua tahun yang lalu. Kalau untuk buku baru terbit-yang masih fress baru dicetak- tidak akan kamu temui di bazar buku murah loh ya.

Buku-buku tersebut berasal dari return oleh toko-toko buku yang penjualannya sudah tidak laku. Biasanya bazar buku murah ini adalah ladang subur untuk mengembalikan biaya produksi buku.

Terus penting nggak sih melihat tahun terbitnya? Ini sih tergantung kebutuhan. Jika ingin membeli buku pelajaran SMA misalnya. Kalau terbitan 2013 ke bawah biasanya masih berkurikulum KTSP. Jika sekolahmu menggunakan Kurikulum 2013, pastinya buku dengan tahun terbit yang lama sudah tidak berlaku. Kurikulum 2013 pun juga sudah direvisi sebanyak dua kali. Jadi, mengetahui tahun terbitnya juga penting sebagai bahan pertimbangan membeli buku.

*

Nah, sudah siap untuk berburu buku? Bazar buku murah Tulungagung kali ini diadakan di Gedung kelurahan Jepun (ex- DPD GOLKAR) tepatnya di  jl. Mastrip 01 Tulungagung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bazar buku di hari pertama ini cukup ramai dikunjungi, utamanya oleh siswa-siswi sekolah.

Buku-buku yang dijual pun sangat beragam mulai dari buku pelajaran, buku religi, buku psikologi, novel, bacaan anak-anak, buku mewarna, Al-Quran, dan yang lainnya. Kamu bisa datang di tanggal 12 hingga 21 Januari 2017 pada pukul 09.00– 21.00 WIB. Dengan biaya parkir sebesar Rp.2000, kamu bisa memasuki surga pecinta buku. Selamat membaca dan salam literasi!