Sudah
dua tahun lulus dan dapat gelar, tapi kok masih belum juga dapat mahar ya?!
#Eaaaa This is an absurd topic for us.
Memang sih, tanpa sengaja, pembahasan tentang ‘pasangan halal’ sering kali
muncul dalam pembicaraan antar sahabat. Selain untuk berbagi cerita, kita juga
butuh pelampiasan rasa resah. Sahabat inilah satu-satunya orang yang akan
mengerti apa yang kita mau.
Persahabatan
akan tetap hangat jika komunikasi berjalan dengan lancar. Kurangnya interaksi
satu sama lain, lambat laun dapat merenggangkan hubungan yang tadinya sudah
cukup erat. Banyak banget contohnya. Misalkan sama sahabat waktu SD atau SMP,
pasti hanya segelintir orang yang masih berteman baik dengan rekan masa
kecilnya. Masa itu berlalu begitu saja jika tidak ada komunikasi secara terus
menerus, apalagi kalau sudah punya sahabat baru di SMA atau kuliah.
That’s why...
supaya hubungan persahabat kamu tetap seru dan asyik meski kalian sudah jarang
bertemu, traveling adalah salah satu
cara menyenangkan untuk menciptakan kenangan-kenangan kalian bersama.
(( Baca sampai habis untuk mengenali keindahan Pantai Coro ))
Rela Berkorban Buat
Sahabat
Saya,
Nose, dan (Dia yang ingin dipanggil) Sofia, sudah mulai jarang punya waktu
untuk berkumpul bersama. Selain karena bekerja di tempat yang berbeda-beda,
jadwal libur kami juga saling berbenturan. Makanya sulit mengatur waktu untuk
sekedar bertemu dan hangout
tipis-tipis. So, rencana traveling adalah cara kami untuk dapat
bertatap muka. Beberapa kali, rencana itu gagal sebab berbagai hal.
Namun,
ketidakmungkinan, perbedaan kondisi dan jadwal masing-masing adalah tantangan
yang akan menguji seberapa kuat keinginan untuk bertemu sahabat. Mungkin harus
ada yang rela mengorbankan waktunya bersama keluarga, atau mengorbankan waktu
malamnya untuk lembur supaya siang hari bisa traveling sama sahabat.
Saling Berbagi
Traveling
mengajarkan kita untuk tidak menandai ‘ini milikku, itu milikmu’. Kebersamaan
saat menempuh perjalanan, apalagi dengan medan yang sulit, mengharuskan kita
untuk berbagi. Jika sedang melewati perbukitan dan minuman sahabatmu habis,
tentunya kamu harus berbagi minumanmu, begitupun sebaliknya. Lebih bagus lagi
kalau sebelum berangkat, kita menyiapkan perbekalan bersama-sama.
Peduli Satu Sama Lain
Ada-ada
saja hal seru dan lucu yang terjadi saat traveling. Kadang juga menjumpai
hal-hal mengesalkan atau membuat kita sebal. Seperti yang dialami Nose saat
melewati jalanan berlumpur ke Pantai Coro. Dia terpeleset dan sendalnya masuk
dalam ke lumpur. Bukannya kesal, kita malah tertawa terpingkal-pingkal.
Belum
lagi jalanan yang naik turun bukit, kami bergantian membawa bekal. Saat
melewati rute yang cukup sulit, satu sama lain saling membantu. Itulah perlunya
traveling sama sahabat yang dapat memperkuat rasa peduli antar sahabat.
Mengenal Karakter
Sahabat
Menghabiskan
waktu bersama sahabat dengan traveling akan membuat kita lebih mengenal seperti
apa mereka dan kebiasaan-kebiasaan sahabat kita terhadap sesuatu. Perjalanan
yang jauh dan melelahkan kadang membuat seseorang marah, memaki, cemberut, sewot,
atau malah mengubah suasana menjadi berbeda. Jika melihat hal-hal baru, setiap
orang punya reaksinya masing-masing. Di sinilah kita bisa saling mengenal
karakter dengan lebih jelas.
Cara
berjalan yang lambat, cerewet, berisik, pelit, egois, kadang sifat-sifat itu
memang menyebalkan bagi orang lain. Namun, hal tersebut juga merupakan cara
untuk saling mengerti dan memahami. Dengan begitu, hubungan persahabatmu akan
semakin erat.
Menyikapi Masalah dan
Perbedaan
“Makan
nasi goreng, yuk!”
“Bakso
aja gimana?”
“Dingin-dingin
gini enakan soto, deh!”
Nah,
perbedaan-perbedaan kecil saja kadang bisa bikin kesal. Kalau nggak bisa beradu
argumen, paling nggak mengumpat dalam hati. Itu manusiawi. Semuanya tergantung
bagaimana kita menyikapi setiap masalah yang ada saat melalukan perjalanan.
Menciptakan Kenangan
untuk Masa Depan
Berfoto
adalah aktivitas wajib saat traveling. Menghabiskan waktu di tempat yang indah
dengan jarak yang cukup jauh dari rumah akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi sahabat.
Kelak, kita akan tertawa geli melihat dan mengingat kenangan-kenangan tersebut.
Let’s
have fun and enjoy your traveling with best friend.
PANTAI CORO
Pantai Coro adalah salah satu pantai eksotis di pesisisr selatan Tulungagung. Disebut
eksotis karena pantai ini masih sangat cantik dengan pasir putih dan laut hijau yang bersih. Iya, dari kejauhan, warna lautnya bukan biru, namun hijau. Tahun 2014 lalu saya ke sini saat pantai masih baru ditemukan dan
belum banyak pengunjung. Waktu itu air sedang surut dan bisa melihat
karang-karang yang indah serta naik di tebing. Namun perjalanan kali ini
bertepatan dengan laut pasang dengan ombak besar.
Keindaahan
Pantai Coro terasa lebih menyegarkan karena butuh perjuangan untuk menjangkau
tempat ini. Setelah memarkirkan kendaraan di area Reco Sewu, Desa Besole, Kecamatan
Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kita perlu berjalan kurang lebih 500m
naik turun bukit. Belum lagi kalau baru hujan, jalanan jadi sulit dilalui
karena terbuat dari tanah lumpur yang licin.
Namun
sudah banyak penjual yang menyediakan tempat istirahat buat kamu yang kelelahan.
Di pinggir pantai juga sudah dibuka warung-warung yang menyediakan makanan dan
aneka minuman.
Biaya
parkir kendaraan sepeda motor sekitar Rp.2000. Saat akan memasuki area pantai,
kita harus membayar tiket masuk seharga Rp.5000. Beberapa barang yang perlu
kamu bawa saat mengunjungi Pantai Coro adalah air mineral dan alas kaki yang
cocok untuk medan berlumpur. Sendal/sepatu tersebut untuk jaga-jaga jika musim
hujan. Banyak pengunjung yang memilih membawa alas kaki mereka daripada
memakainya karena kesulitan berjalan. Saat melintasi rutenya, saya juga
menemukan beberapa sendal yang tertinggal di lumpur atau rerumputan. Itu
membuktikan kalau alas kaki yang tepat harus kamu pilih jika ingin ke Pantai Coro. Sementara itu, air putih sangat perlu bagi kamu yang mudah kehausan.
Meski ada warung, namun jaraknya berjauhan dan harganya cukup menguras dompet.
Lebih baik, bawa dari rumah saja. Hehe...
#DolanNengSekitarKeneWae #BawaSampahmuPulang #WisataTanpaSampahAsikBuatFoto #TravelerKerenItuNggakNyampah
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete