Keliling Jogja Murah, Cukup Jalan Kaki Bisa Nikmati Berbagai Lokasi Wisata (MALIOBORO) - Reezumiku

Thursday, July 25, 2019

Keliling Jogja Murah, Cukup Jalan Kaki Bisa Nikmati Berbagai Lokasi Wisata (MALIOBORO)




Jogja adalah aset bangsa yang kuat akan nilai budayanya. Tak salah bila wilayah ini mendapat gelar Daerah Istimewa. Banyak sekali wisatannya yang menggema hingga mancanegara. Namun, sudah taukah jika banyak dari tempat-tempat wisata di Yogyakarta yang letaknya berdekatan, dapat dijangkau dengan jalan kaki.

Yup, jalan kaki adalah moda transportasi gratis dan dapat dilakukan dimanapun, begitu pula saat berwisata. Kadang kita perlu menekan biaya agar tidak terjadi pemborosan. Ternyata teknik jalan kaki ini dapat dilakukan saat berkunjung ke Yogyakarta. Rutenya nyaman, tak banyak polusi, arsitekturnya juga menarik sehingga membuat kita tak mudah lelah berjalan.

Keluar dari stasiun Tugu, tak lama kemudian jalan Malioboro langsung menyambut dengan puluhan toko oleh-olehnya. Saat pagi hari, belum banyak orang berlalu lalang, para penjual juga belum menggelar dagangannya. Jadi, kita bisa dengan lebih leluasa menjelajahi jalan penuh kenangan tersebut.

Liburan kali itu aku dan teman-teman naik Malioboro Express, kereta kelas ekonomi yang cukup bersih dan nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Karena antar provinsi, aku dan teman-teman memang lebih nyaman pakai kereta, selain karena pertimbangan harga yang murah dibanding kendaraan lain.

Setelah menginjakkan kaki di kota Gudheg, kita langsung mencari mushola atau masjid karena sudah mendekati waktu subuh. Selain itu toilet di stasiun Tugu ramai dan antri, jadi kita langsung buru-buru ke tempat lainnya. Hihihi… Maklumlah, hampir tujuh jam di dalam kereta sambil nyemil dan minum, semuanya sudah numpuk di dalam perut.



Hal selanjutnya yang kami cari adalah penginapan. Jogja sangat ramai wisatawan baik dari berbagai wilayah Indonesia maupun mancanegara. Peluang inilah yang dimanfaatkan pelaku bisnis membuka penginapan-penginapan. Ada hotel kelas menengah ke atas yang lengkap dengan berbagai fasilitas memanjakan, hostel sederhana, maupun rumah-rumah singgah dengan berbagai harga ditawarkan.

Buat kamu yang mau ngirit budget, pilih aja penginapan rumah warga. Ada banyak banget, biasanya penduduk setempat menawarkan pada wisatawan yang baru datang. Seperti yang kami alami waktu itu. Terlihat menenteng ransel besar-besar membuat seseorang mendekat. Bapak-bapak bertubuh cungkring langsung menawarkan rumah kosongnya untuk ditempati.

“Lima puluh per orang, murah mbak, mas,” begitu katanya.

Kami akhirnya memutuskan untuk melihat rumah tersebut sebelum menyetujui harga yang diberikan. Ada tiga kamar tersedia. Kami sempat menawar lebih rendah meski akhirnya tak berhasil. Namun Rp.50.000 sudah cukup murah dibanding harus berjalan kaki lagi untuk mencari tempat lain.  

Ada satu kamar dengan fasilitas AC. Lumayan ekonomislah, ada kamar mandi, air minum, dan kalau beruntung ada wifi juga. Namun rumah yang kami sewa merupakan bangunan baru jadi belum ada wifi.



Oke lanjut, setelah istirahat sebentar dan mandi, kita mulai berwisata keliling Jogja dengan jalan kaki. Pertama kali yang dituju adalah warung makan. Yes! Kita belum sarapan dan usus sudah melilit minta diisi. Awalnya ingin makan Gudheg, tapi ternyata belum ada yang buka.

Aku pun memilih soto yang ada di pinggiran jalan Malioboro sebagai santap pagi. Seporsi habis Rp.13.000, sudah termasuk kerupuk dan sate usus 2 tusuk. Uniknya, aku dan temen-temen sebenarnya tidak pesan sate usus/jeroan ayam  maupun kerupuk. Cuman ternyata, setiap yang pesan soto itu sekaligus disuguhi semangkok sate usus dan kerupuk. Jadi kalau tidak suka lauk tambahan tadi, boleh kok nggak dimakan, jadi bayarnya cukup untuk menu soto aja.

Sementara itu,  minumnya es jeruk peras murni harganya Rp.10.000, kalau mau ngirit ada juga air mineral kok. Sebaiknya bawa dari penginapan atau beli di supermarket aja, karena harga minuman di Malioboro cenderung ada selisih sedikit dibanding yang dijual di minimarket.



Masih di jalan Malioboro, kita bisa foto di berbagai sudut beraksitektur menarik. Salah satu yang ramai diburu adalah papan tulisan berplakat hijau. Orang-orang banyak yang mengantri untuk bisa mengambil gambar berlatar Jl.Malioboro.

Banyak sekali angkutan seperti dokar, ojek, becak yang akan menawari untuk naik kendaraan menuju beberapa destinasi lain. Namun sebenarnya tidak perlu mengeluarkan uang lebih jika kita tau rute yang tepat. Hm… jadi ke mana nih tujuan wisata selanjutnya? Sambung PART2 supaya nggak kepanjangan bacanya ya…



No comments:

Post a Comment

Local Business Directory, Search Engine Submission SEO Tools