Sekarang ini, konsep kafe, tempat makan dan area
nongkrong telah melenceng dari fitrahnya. Ya, tempat makan ya buat makan, kafe
dan tempat nongkrong harusnya untuk bercengkrama dengan kerabat maupun teman.
Tapi, semua itu terurai tanpa makna semenjak adanya makhluk astral tak berwujud
alias "Wifi". Bener nggak?
Jaringan nir kabel yang mampu menerobos ruang dan
udara ini telah menjadi racun manis hingga menjauhkan orang-orang yang dekat
fisiknya. Makan sambil internetan, nongkrong sama teman tapi malah ngobrol sama
orang lain melalui HP masing-masing. Kafe pun akhirnya hanya menjadi alibi bagi
kaum milenial untuk mencari akses wifi tercepat dan terbaik, bukan untuk
silaturahmi sama kerabat atau teman.
Kafe Omah Nenek menyuguhkan nuansa berbeda. Meski
tetap dilengkapi wifi, namun saat masuk ke ruang satu ini, kita akan merasakan
kenyamanan ala rumah nenek. Beberapa waktu lalu saya dan teman-teman mampir ke
sini usai liqo pekanan. Memang pengen ngumpul aja karena lama nggak ngobrol
santai.
Omah nenek yang cozi-pun
akhirnya menjadi pilihan. Aku suka banget dengan dekorasi dan furniture yang digunakan, klasik serta
kreatif. Di sini, kita akan menemukan barang-barang tempo dulu, mislnya tape beserta kaset gulung yang sekarang
sudah sangat langka. Teko lurik berwarna hijau putih juga menjadi ciri khas perabot
jaman dulu. Apalagi beberapa meja dimodifikasi dari mesin jahit manual. Semua
benar-benar mengingatkan pada masa lampau.
Kalau makanannya sih kebanyakan menu ringan, nggak
ada menu tradisionalnya. Biasanya aku dan temen-temen pesan snack dan minuman segar sebagai teman
ngobrol. Apalagi di Omah Nenek menyediakan mainan-mainan seru yang dapat
mengisi aktivitas sekaligus quality time
bareng sahabat.
Kita pun akhirnya heboh dengan Uno Stacko. Sebelum
memainkan, sudah ditentukan kalau yang kalah harus hafalan salah satu surat di
juz 30 alias surat pendek. Karena pada nggak mau kalah, semua wajah serius menatap
potongan-potongan plastik berbentuk persegi panjang tersebut. Tiap kali
tumpukan bergoyang entah itu karena angin tau sedikit getaran, semuanya pada
nahan ketawa sambil teriak lirih.
Hingga pada suatu titik dimana Shophia menjatuhkan
batangan-batangan itu. Spontan kita teriak keras hingga pengunjung lain
langsung menoleh. Agak malu sih, tapi kalau malunya ramai-ramai ya nggak begitu
terasa. Haha… Akhirnya Shopia milih surat Al-Khahfi saja sebagai hukuman.
[ BACA JUGA : Pengen Hijrah Tapi Susah Banget,
Coba Beberapa Tips Paling Simple Buat Muslimah yang Ingin Mulai Berhijab ]
|
Agak kaget sih, mengingat bahwa aku sangat sulit menghafal
Surat Al-Khahfi. Namun sobatku yang satu itu sudah melafalkan dengan lancar.
Sekali lagi, aku termotivasi olehnya untuk lebih rajin lagi hafalan surat-surat
Al-Quran. MasyaAllah, aku bahagia mengenal sahabat-sahabat seperti mereka.
Dulunya nongkrong cuma buat senang-senang dan membincangkan hal tak berguna,
sekarang bisa diisi dengan kegiatan kecil yang lebih bermakna.
Semoga Allah mudahkan bagi siapapun yang sedang
mempelajari Al-Quran hingga mampu mengamalkannya. Amin….
“Siapa
yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan
terlindungi dari Dajjal.”
(HR. Muslim no. 809)
Kami dari keluarga besar dewalotto
ReplyDeleteMengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1440 H,
Semoga dihari yang istimewa ini akan membawa kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan untuk semua orang ,
Minal ‘aaidiin wal faaiziin , Mohon maaf lahir dan batin .