Genap dua
pekan Festival Bonorowo Menulis berakhir. Namun semangat penulis-penulis bumi
Bonorowo justru baru saja di bakar dan kini makin besar berkobar.
Festival
Bonorowo Menulis 2015 yang di gelar tanggal 9 hingga 11 Oktober lalu itu
menjadi media perantara munculnya para penulis dan calon penulis dari kabupaten
Tulungangung. FBM 2015 telah menjadi wadah paling dekat untuk warga mengenal
dunia literasi. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum ikut serta
dalam pesta ini.
Beberapa bukti munculnya pecinta literasi ini ditandai dengan banyaknya peserta workshop yang antusias mengikuti materi dari ‘empu’nya. Mulai dari kelas menulis artikel, berita, feature, cerpen, puisi, cerkak, geguritan, short story, poetry dan lainnya, semua peserta mengaplikasikan langsung ilmu yang mereka dapatkan. Pada hari itu juga mereka menulis dan di publikasikan. Melalui majalah dinding FBM 2015 seluruh pengunjung bisa menikmati hasil karya para peserta.
Yang
kedua ialah munculnya penulis dari para pemenang lomba penulisan FBM 2015. Tulisan
mereka telah menyingkirkan naskah-naskah lain yang masuk ke meja juri. Hal itu
menjadi pecutan ampuh untuk para penulis maupun yang baru mulai menulis agar
lebih produktif lagi dalam menulis.
Tidak
banyak yang tahu memang, Tulungagung memiliki beberapa penulis profesional
seperti Bapak Wawan Susetya, Bapak Cinde Laras, Bapak Siwi Sang dan
penulis-penulis lainnya. Semoga dari sini, akan semakin banyak penulis dari
Tulungagung yang di lahirkan dan mengibarkan bendera literasi di bumi Bonorowo
ini.
*Ini
bukan berita, bukan cerpen, apalagi geguritan atau puisi. Tentu bukan. Ini
hanya tulisan. (titik)
Tulungangung, 25 Oktober 2015
~Reezumi~