Assalamualaikum…
Membahas
tentang hobi, pastinya setiap orang memiliki kesenangan masing-masing. Hobi ini
bisa menjadi wadah kita meluapkan rasa bahagia akan sesuatu. Hobi juga
membuat kita jadi egois, mementingkan diri sendiri. Namun hal itu sah sah saja
selama tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Karena terkadang, sesekali,
kita perlu menikmati hidup dengan hanya memikirkan kesenangan pribadi.
Minggu
ini sebenarnya akan ada sebuah event cosplay di Malang. Awalnya saya
berencana ikut untuk melihat-lihat dan membebaskan diri dari rutinitas dengan
hobi ini, namun sepertinya saya tidak bisa berangkat pada hari tersebut.
Untuk
sedikit mengobati rasa sebal saya karena akan melewatkan event itu, saya ingin
membagi cerita tentang event yang saya hadiri beberapa bulan lalu. Masih acara
jejepangan gitu. Tepatnya tanggal 15 Mei 2016 lalu saya ikut rombongan
TASUKI Tulungagung berangkat ke Malang.
Malam
sebelum hari minggu tersebut saya ragu untuk ikut atau tidak. Dari segala macam
pertimbangan, akhirnya saya nekat untuk ikut dengan berkendara sendiri memakai
sepeda motor. Pukul 07.00 kita berkumpul di POM bensin Jepun. Setelah berembuk
sebentar barulah kita berangkat.
7 cowok
dan 3 cewek termasuk saya melajukan kendaraan menuju Universitas Brawijaya, Malang
untuk memeriahkan acara tahunan Festival Jepang Isshoni Tanoshimimashou yang saat itu memasuki tahun ke 11. #IT11.
Asyiknya berkendara menuju tempat yang cukup jauh itu adalah saat-saat di
perjalanan. Benar saja, banyak keseruan terjadi.
Meskipun
hari itu adalah kali pertama saya bertemu dengan anggota TASUKI, namun mereka
menyambut saya dengan tangan hangat. Saya yang tak mudah menyesuaikan diri pun nggak
butuh waktu lama untuk bisa membaur dengan candaan mereka.
Ini juga
merupakan event jejepangan terbesar yang pernah saya datangi. Lebih meriah,
lebih banyak orang, lebih banyak hal, dan lebih banyak keseruan. Mulai dari
stand-stand yang menjajakan makanan dan aksesoris khas Jepang, orang-orang yang
menirukan karakter anime atau manga favorit mereka, pameran teknologi dan
segala macam ornamen Jepang yang membuat saya seakan berada di sebuah festival
Jepang sungguhan di Jepang. Heheh...
Satu hal
pasti yang membuat saya merasa nyaman berada di event seperti ini, ialah satu
rasa ketika saya tidak perlu memakai topeng, waktu dimana saya tak harus
berpura-pura menjadi orang lain. Saat-saat itulah saya bebas mengekspresikan
apa yang ada dalam pikiran tanpa ragu akan batasan persepsi orang. Saya bisa
merasakan berada di tempat asing dimana tak ada orang yang mengenali sehingga
saya tak harus bersikap sebagai orang lain.
Satu masa
dimana saya bisa jujur pada diri sendiri (mungkin hanya kalian yang pernah
mengalami masa lalu yang buruk yang bisa merasakan ini).
Memang
banyak anggapan miring tentang cosplay mulai dari judgement tidak mencintai
tanah air, melakukan hal-hal yang tidak berguna, buang-buang uang dan waktu,
sampai pernah ada yang berkomentar pada saya dan mengaitkannya dengan kekejaman
Jepang pada masa penjajahan.
So far, saya hanya berusaha menjauhi sisi negatif dan membuang jauh
hal-hal buruknya, kemudian menyikapi dengan sudut pandang positif. Menyukai
sesuatu tentang Jepang bukan berarti saya berkhianat pada negara sendiri. Lagipula,
saya juga tidak membentuk suatu golongan yang akan memberontak pada negara. Saya
hanya menikmati suguhan kreatifitas dan seni yang indah dari negeri sakura
tersebut.
Seperti
halnya masalah kebersihan. Apa salahnya kita mencontoh negara Jepang yang
teramat peduli dan memperhatikan sampah, daripada melestarikan budaya membuang
sampah sembarangan yang tak usah dipungkiri memang sudah menjadi kebiasaan
masyarakat di negara ini. Sementara hal-hal negatifnya, ya nggak usah dicontoh.
That’s all. Just to be smart to enjoy your hobby, guys.
Wassalamualaikum…
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete