Cari Tahu Seputar Apa Itu Penyakit Stunting dan Cara Pencegahannya dengan Imunisasi, Demi Anak-Anak Indonesia yang Lebih Sehat! - Reezumiku

Friday, September 28, 2018

Cari Tahu Seputar Apa Itu Penyakit Stunting dan Cara Pencegahannya dengan Imunisasi, Demi Anak-Anak Indonesia yang Lebih Sehat!


Bersamaan dengan dimulainya Kampanye Nasional PencegahanStunting secara nasional yang diserukan pada tanggal 16 September lalu di MoNas (Monumen Nasional), KEMENKES beserta jajaran pemerintahan, termasuk para kepala daerah telah bertekad untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan bahaya stunting. Berbagai upaya akan dilakukan demi Indonesia sehat di masa mendatang. Salah satunya dengan memberikan perlindungan imunisasi kepada anak-anak. Karena, imunisasi melindungi generasi bangsa dari timbulnya berbagai penyakit.

Lalu, apakah itu stunting? Mungkin bagi sebagian besar masyarakat istilah “stunting” jarang terdengar, sehingga kurang mengetahui tentang penyakit ini. Cari tahu seputar stunting yuk, agar kita lebih teredukasi dengan penyakit yang satu ini!


APA ITU STUNTING?

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang menganggu pertumbuhan tubuh dan otak balita akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan pada saat janin masih dalam kandungan dan baru nampak pada usia 2 tahun. Sedangkan, dalam pengertian lainnya dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi seorang anak yang memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya yang juga mengalami keterlambatan pertumbuhan otaknya. Sebagian besar masyarakat mungkin lebih mengenal stunting ini dengan sebutan “kerdil”, baik itu kerdil secara fisik maupun otaknya.

Perlu diketahui bahwa, pengaruh kondisi ini tidak berhenti saat anak usia balita saja, namun juga berdampak ketika mereka sudah dewasa. Sebab, gangguan pertumbuhan tubuh dan otaknya akan melemahkan daya pikir anak tersebut. Sehingga, berpengaruh juga terhadap kualitas dirinya sampai tua. Kebanyakan penyebab stunting adalah minimnya layanan informasi bagi orang tua mengenai stunting dan kekurangan gizi yang disebabkan oleh pengasuhan anak yang kurang baik.


BAHAYAKAH STUNTING ITU?


Seperti yang dinyatakan oleh Bapak Moeldoko, Kepala staff Kepresidenan pada hari Kampanye Nasional Pencegahan Stunting, bahwa kemajuan suatu bangsa itu ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, jika SDMnya lemah, maka bangsa itu akan lemah. Sehingga, demi kemajuan bangsa Indonesia ini di masa depan, kondisi stunting ini perlu diatasi. Apalagi, berdasarkan data riset Kesehatan Dasar, diketahui bahwa 4 dari 10 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 5 ibu hamil di mengalami kekurangan gizi. Sedangkan, menurut catatan WHO, sekitar 15 % kematian balita di dunia disebabkan oleh kondisi stunting ini. Bahkan, meskipun ada yang bertahan hidup, anak tersebut akan memiliki kualitas diri yang rendah setelah dewasa.

Apalagi, selain terhambatnya pertumbuhan, perkembangan otak anak juga tidak maksimal. Inilah yang menjadi penyebab kemampuan mental dan belajar anak kurang yang mana bisa menyebabkan prestasi anak yang buruk di sekolah. Malah, bila terkait kekurangan gizi, diketahui pula bahwa kondisi ini bisa menjadi salah satu faktor seseorang terkena diabetes, hipertensi, obesitas, dan bahkan kematian karena infeksi. Jadi, bila ditanya apakah kondisi stunting ini berbahaya, jawabannya tentu saja berbahaya, baik itu bagi diri anak itu sendiri dan juga kemajuan bangsa di masa mendatang.


BAGAIMANA CARA MENCEGAHNYA?


Menteri Kesehatan RI saat memberi materi tentang “Mewujudkan Indonesia Sehat Melalui Percepatan Penurunan Stunting” 

Demi mengupayakan Indonesia Sehat di masa depan, KEMENKES berupaya untuk memerangi stunting demi menyelamatkan jutaan balita Indonesia yang masa depannya terancam. Langkah awal dimulai dengan mensosialisasikan tentang stunting dan pencegahannya di seluruh pelosok Indonesia melalui petugas kesehatan di desa-desa. Pemerintah juga membuat beberapa kebijakan kesehatan berupa mencanangkan program-porgram, seperti;

~
Pendekatan Keluarga (PIS-PK): Program yang dilakukan oleh petugas Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dengan meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi langsung keluarga di lingkungannya untuk melaksanakan pemantauan gizi masyarakat guna menurunkan angka stunting.

~
Pemberian Makanan Tambahan (PMT): Program dari pemerintah dengan mengatur Standar Makanan Tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi anak balita, anak usia sekolah dasar, dan juga ibu hamil. Program ini ditujukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita stunting, serta guna meningkatkan asupan gizi anak untuk menunjang kebutuhan gizi selama di sekolah dan di usianya saat remaja.

~
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK): program pemenuhan gizi anak sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan yang dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga usia anak 2 tahun (730 hari).


Selain dengan program diatas, pemerintah juga melakukan 4 target utama kesehatan yang harus tercapai pada tahun 2019. Yaitu;

~
Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat
~
Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
~
Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
~
Meningkatkan perlindungan finansial, ketersediaan dan penyebaran obat bermutu, serta sumber daya kesehatan.

Agar tercapai keempat target tersebut, pemerintah saat ini begitu gencar melaksanakan imunisasi bagi seluruh anak di Indonesia guna mencegah penyakit berbahaya.


APA IMUNIASI YANG DIPILIH UNTUK MENCEGAH STUNTING?


Imunisasi merupakan program pencegahan penyakit menular dengan pemberian vaksin untuk memberikan kekebalan sistem imun kepada masyarakat. Vaksinasi wajib dilakukan untuk semua anak yang berusia antara 9 bulan hingga 15 tahun. Vaksin yang diberikan tidak akan memberikan efek smaping seperti kelumpuhan dan autism setelah melakukan imunisasi. Pemerintah melakukan upaya perlindungan imunisasi dengan bekerja sama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mempercepat sertifikasi halal vaksin MR demi menyukseskan program imunisasi ini. Hal ini terlaksana dengan terbitnya Fatwa MUI nomor 33 Tahun 2018 mengenai penggunaan vaksin MR produk dari Serum Institute India (SII).

Dengan adanya program imunisasi ini, diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap penyakit berbahaya, misalnya seperti campak, difteri, tetanus, batuk rejan, meningitis, rubella, hepatitis B, polio, pneumonia yang disebabkan oleh Haemofilus influenza tipe B, dan Tuberkulosis berat. Imunisasi yang dilakukan adalah imunisasi vaksin MR (Measles Rubella).


APA USAHA YANG BISA KITA LAKUKAN?


Setelah mengetahui bagaimana itu stunting dan bahayanya bagi kelangsungan masa depan bangsa, kita seharusnya turut serta pula dalam mengatasi kondisi ini. Kita perlu menyadari bahwa siapapun kita, ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mengabarkan, mengingatkan, dan juga mensosialisasikan akan bahaya stunting dan harus mencegahnya. Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri, misalnya; banyak makan makanan yang bergizi, seperti sayur dan buah, terutamanya bagi ibu yang sedang mengandung dan menyususi. Selain itu, hal lainnya yang bisa dilakukan adalah:
~
Mengikuti program imunisasi melindungi generasi bangsa sesuai jadwal yang dicanangkan oleh pemerintah.
~
Bagi yang memiliki keluarga dengan ibu yang sedang hamil diyakinkan untuk rutin konsultasi ke dokter kandungan atau bidan, menghindari stress, dan menjaga asupan nutrisinya saat hamil dan setelah 1000 hari kelahiran bayinya.
~
Memberikan ASI ekslusif bagi balita hingga 2 tahun kehidupan atau sekitar 730 hari sejak kelahirannya.
~
Mensosialisasikan tentang bahaya hamil di luar nikah dan menikah di usia terlalu dini.
~
Mensosialisasikan mengenai kehamilan jarak pendek yang sangat rentan terhadap kasus stunting.
~
Memelihara sanitasi dan kebersihan tempat tinggal.
~
Mensosialisasikan tentang bahayanya rokok dan alkohol untuk ibu yang mengandung.



YUK, DUKUNG PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENGATASI STUNTING


Selain pemerintah, ini sebenarnya juga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk masa depan yang cemerlang bangsa Indonesia ini. Demi kualitas SDM yang lebih baik, kita juga harus turut serta memerangi stunting. Dengan upaya-upaya yang bisa dilakukan diatas, kita juga bisa mendukung pemerintah dengan cara yang mudah. Yaitu, memperbaiki pola makan, memperhatikan kebersihan, rajin olahraga, cek kesehatan secara berkala, senantiasa menerapkan hidup sehat, dan juga memperbaiki pola pengasuhan terhadap anak.


Kita juga bisa ikut berpartisipasi dengan memberikan informasi ke khalayak melalui social media atau dari mulut ke mulut agar masyarakat kita lebih aware mengenai stunting ini dan betapa pentingnya melakukan pencegahan terhadap stunting. Tentunya, ini semua demi bangsa Indonesia yang lebih sehat di masa mendatang. 


Informasi lebih lengkap silahkan mengunjungi




#IndonesiaSehat
#PencegahanStunting
#PerlindunganImunisasi

No comments:

Post a Comment

Local Business Directory, Search Engine Submission SEO Tools