Medan Sulit, Yakin Masih Mau Liburan ke Pantai Lumbung? - Reezumiku

Monday, June 25, 2018

Medan Sulit, Yakin Masih Mau Liburan ke Pantai Lumbung?


Yeiiii~~~ Semakin banyak saja wisata pantai di Tulungagung. Kalau tidak salah sih sudah mencapai 30 an pantai.  And I’m so happy because of that. Hobi mantai saya tetap bisa jalan tanpa harus jauh-jauh keluar kabupaten. Bansai~~~~

Memang sih, pantai di Tulungagung cukup berbeda dengan wisata pantai di kota-kota besar yang lebih dulu populer. Meskipun begitu, masih banyak wisatawan luar kabupaten yang datang untuk menikmati pesisir selatan di kota Marmer ini.

Sebelum membahas tentang perjalanan saya ke Pantai Lumbung, ada bonus buat kamu yang pengen tahu beberapa karakteristik pantai di Kabupaten Tulungagung. Ini penting banget supaya kamu lebih prepare and get a nice photo.

©
Ombak besar.
Karena berbatasan langsung dengan samudera Hindia, ombak di pantai Tulungagung cenderung besar. Makanya, kamu akan sering menjumpai papan peringatan agar tidak berenang di laut. Hal tersebut berlaku di pantai-pantai tersembunyi maupun yang sudah ramai wisatawan.

Saya sangat sedih mendengar berita duka tentang dua wisatawan yang terseret ombak di Kedung Tumpang beberapa waktu lalu. I won’t blame anyone, tapi papan peringatan itu ada untuk dipatuhi, bukan untuk dilanggar. Saya yakin pihak pengelola-di pantai atau tempat wisata manapun itu- telah memberikan peringatan sesuai dengan keadaan di lokasi. Yach, this is our country. Kekekeke… Semoga saja kejadian ini tidak terulang lagi di masa mendatang.

©
Kurangnya pengawasan dan keamanan.
Yaps, di Tulungagung memang banyak pantai, namun hanya di beberapa tempat saja yang memiliki pemantauan keamanan. Petugas pantai hanya ada di pantai-pantai yang terkelola dan merupakan ikon wisata seperti Pantai Gemah, Pantai Bayem, Pantai Popoh, Pantai Sidem, Sementara pantai lainnya, apalagi yang masih perawan gitu istilahnya, save by them self. Kitalah yang harus menjaga jarak aman dengan laut demi keselamatan diri sendiri.

©
Akses jalan yang sulit.
Pernahkan kamu melihat gambar-gambar instagramable tentang pantai di Tulungagung?? Pasti deh langsung ngiler pengen traveling ke sana. Tapi, nggak ada yang mudah untuk mencapai suatu keindahan. Banyak wisatawan apalagi yang dari luar kabupaten seringkali kecewa dengan medan yang harus dilalui menuju pantai. Yaiyalah- yang terposting di Instagram itu cuma gambar kerennya, padahal harus ada tenaga dan keberanian untuk mendapatkan best photos macam gitu.

Waktu ke pantai Lumbung beberapa waktu lalu, saya ketemu dengan rombongan wisatawan dari Jombang. Mereka mengeluhkan kondisi jalan yang super duper difficult. Nggak sengaja mendengar percakapan mereka yang menyalahkan salah satu temannya karena pemilihan lokasi liburan yang tidak sesuai bayangan. Nah, ini nih salah satu masalahnya, Pantai Lumbung memang bisa diakses mobil, but it’s not recommended. Tentu saja mobil kamu bakal becek kena lumpur, mlipir-mlipir perbukitan, and I don’t like it. Naik sepeda motor aja ngeri-ngeri gitu. Haha.

Jadi buat kalian yang pengen ke pantai Tulungagung, pastikan untuk mengenal medan dengan browsing dulu agar punya persiapan dan kamu nggak akan kecewa nantinya.

((( Kamu bisa lihat beberapa informasi tempat wisata pantai Tulunggaung di blog ini. Semua keterangan yang saya tulis adalah real berdasarkan pengalaman. Foto-fotonya juga asli jepretan sendiri dan beberapa tempat yang memungkinkan selalu saya lengkapi dengan video. Jangan lupa buat mampir di post lainnya ya)))


Turunan menuju Pantai Lumbung
Oke! cukup untuk membahas tentang pantai di Tulungagung secara umum. Pasti kamu lagi nunggu, “Mana nih ceritanya di Pantai Lumbung?” Kamu? Hm??? Iya, kamu yang lagi butuh informasi ini. Hehe…

Pantai Lumbung itu berada di desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten  Tulungagung. Lokasinya berada di antara Pantai Molang dan Pantai Pacar. Ini merupakan kedua kalinya saya ke sana dan tidak banyak perubahan yang berarti. Jalannya tetap-masih sulit.

Pertama, kamu akan masuk desa Pucanglaban dan membayar tiket masuk sebesar Rp.7000 per orang. Dengan uang segitu, kamu punya 6 pilihan wisata. Jika memilih arah kanan yang merupakan jalan kecil, kamu bisa menuju Pantai Pucang Sawit dan barulah jalan besar mengarah pada Pantai Lumbung, Pantai Molang, Pantai Pacar, Pantai Nglinci dan Kedung Tumpang. Dari sana kamu hanya perlu mengikuti arah ke Pantai Lumbung.

Awalnya jalanan memang beraspal, tetapi semakin ke dalam, aspalnya semakin rusak hingga ke bagian terparah yaitu bebatuan dan material yang cukup sulit dilalui. Tidak cukup sampai di sana, jalanannya juga naik turun. Kamu harus tetap waspada apalagi yang tidak menguasai medan. Setelah sampai di Pantai Pacar/Tambak Udang, akses jalan berganti dengan tanah perbukitan yang super lengket. Kalau lagi hujan tentu becek. Dari sana mobil masih bisa masuk, namun saya sangat tidak menyarankannya (sayang sama mobilnya) hehe.



Tidak ada rumah penduduk, petani jarang di ladang, jadi suasana tiba-tiba akan terasa sepi. Hanya angin semilir yang semakin kencang ketika lebih dekat dengan laut. Di Pantai Lumbung hanya memiliki dua warung sederhana. Keduanya juga menyediakan penitipan kendaraan sekaligus fasilitas kamar kecil. Bukan cuma kecil sih, toiletnya amat sederhana dengan dinding kayu dan atap terbuka. Hal ini sudah biasa sih, kebanyakan pantai tak terkelola di Tulungagung memang memiliki fasilitas yang minim.

That’s not the end. Meski sudah bisa melihat pesona Pantai Lumbung dari area warung, kamu harus turun sekitar 25-an meter untuk menjangkau pantai. Yups, tidak ada jalan langsung ke Pantai karena letaknya berada di bawah tebing. Cara tercepat adalah melalui tangga buatan warga sekitar. Jangan pernah bayangkan ada elevator di sini ya. Tangganya terbuat dari bambu dan kayu. Usianya sudah cukup lama sehingga banyak pijakan-pijakan yang rusak. Bahkan waktu pertama kali ke Pantai Lumbung dulu masih terdapat dua tangga penyokong, tapi sekarang tinggal satu tangga yang lumayan licin kalau basah. Kemiringannya juga bikin deg-degan.

Selain lewat tangga, kamu bisa lewat jalur menuruni tebing ke arah Pantai Nglinci. Sudah ada jalan setapak yang dibuat pengunjung sebelumnya. Ya, agak-agak ‘mblasak’ gitu deh kalau kata orang Tulungagungan. Dan daraknya juga lebih jauh. Kalau saya sih milih berangkat lewat jalur Pantai Nglinci, kemudian baliknya baru lewat tangga. Soalnya kalau turun lewat tangga kayu itu agak-agak merinding. Tapi terserah kamu deh mau pilih yang mana.

After that, you will surprising by the beautiful scenery of Lumbung Beach. Pantai dengan pasir cantik dan ombak menggulung alami. Selamat datang di Pantai Lumbung and enjoy your holiday!!!












Koleksi foto lebih lengkap di Instagram @Reezumiku_blog

3 comments:

  1. Kalo ada kesempatan waktu ... aku yakin akan tetap liburan jelajahi pantai Lumbung meski jalannya sulit itu kereen ...
    Masih alami pantainya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener. Apalagi kalau suka photografi. Pantai Lumbung ini keren banget buat latar berfoto.

      Delete
    2. Sependapat,kak.
      Kliatan di foto, lokasinya keren buat foto-foto.
      Batu karangnya menjulang tinggi 👍

      Nama pantainya nyaris mendekati kemiripan dengan pantai di Gunung Kidul,kak ...
      Namanya pantai Watu Lumbung.
      Disana ada sekumpulan batu karang yang bentuknya menyerupai bentuk lumbung padi.

      Delete

Local Business Directory, Search Engine Submission SEO Tools