Senyum Sahabat baksos ke Pucanglaban, Tulungagung - Reezumiku

Thursday, October 6, 2016

Senyum Sahabat baksos ke Pucanglaban, Tulungagung


Sampai saat ini, tidak ada yang paling dalam mengetuk hati saya selama ikut bakti sosial SENYUM SAHABAT melainkan kunjungan ke Pucanglaban. Di daerah paling selatan dan timur kabupaten inilah saya menyadari bahwa ada kehidupan lain yang tidak saya jumpai sehari-hari. Berlokasi di daerah pegunungan yang sulit di jangkau, kami berkunjung setiap bulan untuk menengok beberapa orang yang sudah kami survey terlebih dahulu keadaannya.
Untuk mencapai lokasi yang berada di tempat terpencil, jauh masuk ke dalam hutan dan perkebunan, kami perlu melewati aspal yang sudah rusak, jalan berbatu, berlumpur, bahkan melewati setapak yang hanya bisa dilalui satu kendaraan dengan kanan kiri berupa jurang (bukan jurang sih, apa ya sebutannya) pokoknya kalau kita melenceng sedikit saja akan terjatuh ke bidang tanah yang lebih rendah.
Terdapat satu lokasi yang paling sulit dijangkau dimana hanya terdapat 5 rumah dalam lingkungan tersebut. Akses kemanapun sangat sulit. Keseluruhannya berbilik anyaman bambu dan beberapa dihuni oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Kesulitan terbesar mereka adalah mencari air untuk keperluan setiap hari. Untuk mendapatkannya harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapat sumber air. Pilihan yang lain adalah membeli dari orang sekitar. Namun dalam kondisi serba terbatas, membeli air rupanya hal yang berat bagi mereka.
Alhamdulillah hirrobbil alamin...
Syukur yang melimpah kepada Allah yang mengijinkan Senyum Sahabat untuk mengenal warga kabupaten Tulungagung di Pucanglaban ini yang dengan kondisi kurang beruntung. Inilah cerita kunjungan kami ke daerah Pucanglaban:

6 November 2015

Kunjungan ke rumah mbah Jemilah, 80th, warga Rt 5 /Rw 2,Ds Demuk, kec Pucanglaban.


Kunjungan ke rumah mbah Painah ,80th, seorang nenek renta yg hidup sebatang kara, warga dusun Kasrepan, desa Demuk, Pucanglaban.

10 April 2016



Setelah mulai aktif kembali di tahun 2016 ini, Senyum Sahabat akhirnya mendapatkan semakin banyak bantuan dari sahabat donatur dan relawan sehingga semakin banyak pula orang-orang yang terbantu. Insaallah selama masih banyak tangan-tangan yang peduli, kita bisa bersama-sama meringankan beban mereka.
 
1. Mbah SUMI - SUMBERDADAP

Dirumah yang tidak layak huni, “DIMAR UBLIK” yang setiap malam menerangi gelapnya, disitulah tinggal MbahSumi dengan seorang anak perempuannya yang baru saja operasi katarak Gratis. Alhamdulillah waktu ke sana kemarin sudah terdapat penerangan lampu bantuan dari mas Nawi dan rekan2 KNPI Pucanglaban. Mbok Sumi sendiri kini terbaring lemah tak berdaya karena sakit. Jangankan untuk pergi ke dokter, untuk kebutuhan sehari-hari anak perempuannya harus ke hutan naik dan turun bukit untuk mencari kayu bakar.


2.Mbah ISAH – SUMBERDADAP

Anaknya yang seharusnya menjadi harapan dimasa tuanya, telah pergi mendahuluinya. Kini hanya tinggal dengan menantunya yang kurang dalam berpenghasilan. Rumahnya yang sebenarnya layak huni namun terdapat bagian rumah yang mau roboh.


3. Mbah LIMBOK – MANDING

Seorang Wanita Lanjut usia yang hidup sebatang kara, tinggal di rumah bambu sederhana. Untuk bertahan hidup, sehari-hari menunggu uluran tangan tetangga. Beliau adalah orang yang riang dan membuat kami semua tertawa ketika mengunjunginya. Namun Mbah Limbuk juga bercerita kalau kadang beliau tiba-tiba bisa menangis sendiri. Mungkin karena teringat sesuatu yang membuatnya bersedih.


Terimakasih para donatur. Semoga bantuan yang terkumpul dari teman-teman Senyum Sahabat bisa memberikan manfaat dan sedikit meringankan beban mereka. Terimakasih juga untuk mas Nawi dan teman-teman KNPI Pucanglaban yang telah bersedia meluangkan waktu demi mengantar kami mengunjungi Mbah Sumi, Mbah Isah, dan Mbah Limbuk. Terimakasih pula atas jamuan mbak Alvin dan ajakannya mengunjungi Jurug Manding, tempat wisata air terjun di Pucanglaban.

Semoga bisa menjadi inspirasi untuk peduli terhadap orang-orang di sekitar kita.


 Video baksos 10 April 2016

22 Mei 2016


Walaupun teriknya mentari sangat menyengat, perjalanan Senyum Sahabat terus berlanjut. Kita tak akan berhenti walaupun di hadapkan jalan setapak dan terjalnya bebatuan. Medan yang terbilang ekstrim ketika berkunjung kerumah saudara-saudara kita di Pucanglaban tak bisa menghentikan langkah para relawan  dalam menyampaikan amanah dari dermawan yang sudah berkenan berbagi rizki dengan saudara - saudara kita yg sangat membutuhkan uluran tangan (copy Senyum Sahabat).

Bu Tumi ( Panggungpucung, Pucanglaban)
  

Mbah Robinah ( Kalidawe, Pucanglaban)
 


Mbah Sumi (Sumberdadap, Pucanglaban)
  


Mbah Tinem (Panggungpucung, Pucanglaban)
 

4 juni 2016

 Bantuan berupa kasur dan bantal dari Senyum Sahabat dititipkan kepada KNPI Pucanglaban. Cuaca yang tidak mendukung hari itu membuat kami tidak bisa menyampaikan bantuan secara langsung. Untuk itu, bantuan berupa bantal dan kasur diserahkan kepada rekan-rekan yang berdomisili di Pucanglaban agar dapat diberikan pada hari lain. Dan pada Sabtu, 4 juni 2016, bantuan telah disampaikan kepada Mbah Robinah dan Ibu Tumi. Semoga memberikan manfaat.

 26 Juni 2016

Alhamdulillahhirabbil 'alamin........
Baksos yang awalnya direncanakan tanggal 19 Juni lalu tertunda karena hujan lebat hampir diseluruh wilayah Tulungagung. Akhirnya kemarin Minggu 26 Juni 2016, dengan segala keterbatasan mulai dari cuaca mendung, gerimis lalu hujan, medan jalan yang ekstrim dan kondisi fisik yang sedang berpuasa, akhirnya kemarin kita bisa meluncur ke bagian timur Tulungagung, kecamatan Pucanglaban.






 

Salut untuk para relawan yang telah menyediakan waktunya untuk mengantarkan bantuan meski harus hujan-hujanan. Apalagi lokasi rumah tujuan yang berada di daerah terpencil dengan jalan yang sulit dijangkau kendaraan (yang ikut kemaren pasti tahu rasanya perut terkocak, ban motor terselip dan terpental sampe sapi yang loncat2).

Senang sekali kami bisa berjumpa lagi dengan si mbah-mbah yang penuh kekuatan dalam menjalani hidupnya.

1 MBAH SUMI


Setelah mendapatkan bantuan bedah rumah dari koramil setempat, rumah mbah Sumi sudah terlihat lebih layak untuk dihuni. Saat ini mbah Sumi tinggal dan dirawat oleh putrinya (yang dulu pernah operasi mata). Ketika kami datang, beliau sedang disuapi makan. Akibat dari stroke yang dideritanya, beberapa bagian tubuh beliau tak bisa bergerak secara normal. Beliau dibantu duduk oleh anaknya dan perlahan2 disuapi. Sungguh haru, kami melihat langsung bagaimana kehidupan sehari-hari itu. Sementara anak mbah Sumi juga masih kesulitan melihat. Katanya kalau melihat jauh masih tak begitu jelas.

2 MBAH ROBINAH

Kondisi mbah Robinah inilah yang menyebabkan salah satu sahabat tak kuasa menahan air mata. Bagaimana tidak?! Di usia senjanya, beliau harus tinggal di sebuah bangunan (maaf) seperti 'kandang'. Ketika kami datang, mbah Robinah juga sedang makan dengan nasi dan mie seadanya pemberian tetangga. Beliau sangat lahap dengan menu seadanya yang mungkin bagi kita tak mau untuk menelannya.


3 MBAH TUMINI

Mbah Tumini menderita kangker payudara. Seringkali ia merasakan sakit dan panas karena obat yang biasa dikonsumsinya sudah habis. Sudah lama beliau tidak memeriksakan diri karena terbatas biaya. Beliau tinggal dengan menantu laki-laki dan seorang cucunya. Sementara cucunya yang lain bekerja di Malaysia...

4 BU TUMI
Beliau lumpuh sejak kecil, mulai pantat sampai kakinya mengecil (tidak berukuran normal seperti bagian atas tubuhnya). Hal itu membuat beliau tak bisa berjalan seperti kita. Bu Tumi tingga seorang diri. Rumah bu Tumi dan 3 keluarga lainnya ini berada di daerah yang cukup sulit dijangkau, jauh dari keramaian. Beliau tinggal sendiri dan untuk memenuhi kehidupan sehari2 harus meminta tolong orang lain dengan memberi upah. Seperti halnya memcari/membeli air dan kebutuhan lain.

5 MBAH TINEM
Sama seperti Bu Tumi, Mbah Tinem tinggal seorang diri di rumahnya yang berseberangan dengan rumah bu Tumi. Sebenarnya beliau memiliki anak yang masih tinggal dalam satu desa namun beliau tidak tinggal dengannya. Usia beliau sudah cukup renta sehingga harus berjalan dengan tongkat untuk menjaga keseimbangan tubuh saat berjalan.

Selain itu kami juga memberikan bantuan pada 2 keluarga lain yang tinggal bersebelahan dengan bu Tumi dan mbah Tinem. Bantuan ini tidak terencana sebelumnya jadi jumlahnya tidak banyak. Melihat rumahnya yang sederhana dan kondisi kehidupan mereka yang juga kurang beruntung, kami memutuskan untuk memberi bantuan juga kepada mereka

6. MBAH PUTHUK

Kakek ini tinggal seorang diri di rumahnya. Ia sudah kesulitan mendengar sehingga kami harus berbicara keras untuk dapat berkomunikasi. Ketika berjalan juga sudah kesulitan sehingga harus sangat pelan dan hati2.

7. BU KARMI dan PAK TUKINI

Mereka adalah pasangan suami isteri yang tidak memiliki anak. kondisinya masih sehat dan bisa beraktifitas sehahi-hari dengan baik.
------------
Itulah beberapa cerita yang bisa kami bagi berdasarkan kunjungan ke Pucanglaban kemarin. Sebenarnya masih banyak orang-orang tua yang terpaksa hidup sendiri meski sebenarnya mereka masih punya anak atau kerabat sampai mereka yang memang tak punya saudara lagi di dunia ini. Semua terjadi begitu saja karena berbagai alasan masing-masing.  

Semoga kita para donatur dan relawan selalu dilimpahkan rejeki dan kesehatan serta rasa peduli yang semakin besar sehingga dapat merangkul lebih banyak dan lebih erat pada orang-orang seperti mereka.
Semoga saudara-saudara kita yang kurang beruntung juga mendapatkan kekuatan lebih untuk menjalani kehidupan, yang sakit diberikan kesehatan, yang kurang diberikan kelebihan, yang susah diberikan kemudahan, yang sedih diberikan bahagia... Amin....

Senin, 29 Agustus 2016


Alhamdulillahirrobil'alamin. Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. Hari ini acara Senyum Sahabat berjalan lancar meskipun banyak anggota yg tidak bisa hadir dikarenakan kesibukan masing masing.

1.Mbah Sumi (Sumberdadap, Pucanglaban)
Ketika kami datang beliau tetap seperti keadaan sebelumnya hanya bisa berbaring dengan tubuh yg sangat kurus dan layu, sulit berbicara dan hanya bisa menangis mengucapkan terima kasih. Penyakit strokenya sangat membuatnya tak berdaya.

2.Mbah Robinah (Kalidawe, Pucanglaban)
Saat kami menginjakkan kaki kami ke pintu rumah si-mbah ini, kami tak sanggup menahan air mata kami. Didalam rumah (bekas kandang kambing) si-mbah ini sedang tidur tak berdaya karena sedang sakit dan sudah sepekan ini simbah susah untuk makan.
Kerabat yang merawat mbah Robinah
3.Bu Tumi (Panggungpucung, Pucanglaban)

Kita dapat belajar dari kehidupan ibu yg satu ini. Dengan keterbatasan fisiknya beliau tetap semangat hidup dan terus tetap berusaha untuk tidak merepotkan orang lain. Setelah berbincang-bincang, tak lama salah satu anggota Senyum Sahabat pun akhirnya tak kuasa meneteskan air mata dan merangkul si ibu ini karena si ibu ini mengutarakan syukurnya masih ada yang memperhatikan beliau. Rumah yang jauh dari kota dan hanya berada di dalam pesawahan membuat beliau kesusahan untuk mencari sambungan kebutuhan hidupnya sehari-hari

4.Mbah Tinem (Panggungpucung, Pucanglaban)


Mbah Tinem adalah tetangga mbah Tumi. Beliau tinggal sendiri di rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Untuk berjalanpun beliau butuh bantuan tongkat yang terbuat dari ranting bambu. Saat kami ke sana,  beliau sedang duduk duduk saja di depan rumah yg hanya ditemani olah tongkat kesayangannya.

5.Mbah Putuk (Panggungpucung,Pucanglaban)

Beliau mempunyai keterbatasan pendengaran jadi jika mau bicara sama beliau harus dengan nada keras. Beliau tinggal sendirian di rumah yang terbuat dari anyaman bambu. Beliau juga salah satu tetangga Ibu Tumi. Untuk maka sehari hari beliau mengandalkan dari tanaman singkongnya
Buat teman teman yg sudah menyempatkan waktunya untuk hadir kami ucapkan terima kasih banyak. Dan untuk para donatur dimanapun berada kami akan menyampaikan amanah dari kalian sebaik mungkin dan mengenai sasaran yg tepat!!!

6 OKTOBER 2016



Dua hari yang lalu kami mendapat kabar bahwa mbah Robinah, salah satu warga Pucanglaban yang kami kunjungi sebelumnya, dalam kondisi memprihatinkan. Beliau sakit dan hanya bisa berbaring di ambennya. Untuk itu, kami mempercepat kunjungan yang rencananya akan dilaksanakan hari minggu menjadi hari kamis, 6 Oktober 2016 ini.

1.Mbah Robinah

Keadaannya sungguh menyayat hati. Namun hari ini saya pribadi tidak bisa ikut menengok beliau. Jika diberikan kemampuan yang lebih, saya berharap ada yang bisa memberikan pertolongan entah apa itu. Kami juga tak  bisa berbuat lebih selain mendoakan beliau. Semoga takdir yang ditetapkan Allah lebih indah untuk mbah Robinah. Amin.

2.Mbah Klutuk

3.Mbah Sumi


4. Bu Tumi



Terima kasih untuk para donatur dan teman teman relawan yg sudah meluangkan waktunya untuk hadir. Allah SWT yang tahu balasan terbaik untuk kita semua.


6 OKTOBER 2016


Innalillahi wainna ilaihiroji'un
Sore ini telah meninggal dunia mbah Rubinah, desa Kalidawe, Pucanglaban, Tulungagung. Sebelemnya mbah Rubinah pernah jatuh saat berjalan hingga menyebabkan beliau sakit yang akhirnya membuat beliau hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Setelah tadi siang berkunjung untuk melihat kondisi beliau, sore harinya Allah memanggil mbah Rubinah kurang lebih pukul empat sore.
Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosanya dan mendapatkan tempat terindah disisi Nya.
Amin Amin.... ya Rabbal alamin 

Senyum Sahabat akan takziah besok, Jumat 7 Oktober.

~~~

Mari menyisihkan rizki untuk membantu orang-orang yang hidupnya masih di bawah kata layak agar kita bisa benar-benar hidup bahagia bersama. 
Tidakkah kita ingin dipedulikan Allah kelak? 
Maka pedulilah terhadap orang lain disekitar kita. 
Jangan menutup mata!
Jangan menutup hati!
Mereka ada, dan kita wajib membantunya.

Bantuan bisa dititipkan langsung, atau yang terbatas jarak dapat transfer ke:
BRI 6584-01-000458-50-2 a.n. Suharyo
BNI Syariah 0399536105 a.n Anis Pustariya
BCA 0481-3450-72 a.n Endang Sf
Setelah transfer harap konfirmasi ke no. 085749163263 / 085704393184 / BBM 5E28A72D untuk mempermudah pendataan di setiap akhir bulannya.

Informasi lengkap dapat dilihat di facebook grup SENYUM SAHABAT


Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim)

3 comments:

  1. Bagus kegiatan baksos seperti ini, mmg kita harus peduli dg orang lain, Top Dah buat kalian...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya... Terimakasih banyak dan mohon doanya semoga terus diberi kelancaran.

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Local Business Directory, Search Engine Submission SEO Tools