Sudah cukup lama saya
tidak mengikuti akun @KampusFiksi. Bukan karena sibuk atau sok sibuk, ya
taulah, hidup penuh lika-liku. #Ihir.
Writing Challenge ini saja saya tahu dari seorang teman yang mengirim
pesan lewat WA. Jadi saya pasti sudah tertinggal banyak. Makanya, saya akan
merekap #Day1 – #Day4 dalam satu hari ini dan besok baru post yang #Day5 - #Day10. Semoga tidak mengurangi kesakralan makna Writing
Challenge yang harusnya ditulis satu tiap harinya.
image source |
©
#DAY1:
Tipe kekasih yang saya dambakan?
Tipe
pasangan – begitu saya menyebutnya karena
kekasih terdengar lebih fulgar, bagi saya. Tipe idaman saya tidak bisa dipatok
dalam sekali waktu karena selalu berubah-ubah seiring dengan
kematangan pola fikir.
Dulu sempat
kepingin punya pasangan yang seperti bapak saya. Tentunya karena beliau
terlihat sempurna dengan segala macam tindakannya yang penuh tanggung jawab.
Seiring berjalannya waktu, sosok sempurna itu memudar ketika saya bertemu
orang-orang baru - yang terlihat lebih sempurna dengan cara yang berbeda-beda.
Saya tidak mencari
yang sempurna. Hal itu justru akan mendorong diri saya untuk tidak menerima
kekurangan pasangan. Namun, siapa coba yang tidak ingin punya pasangan yang
“sempurna”? Sempurna di sini memiliki definisi berbeda-beda bagi setiap
individu.
Sempurna bagiku
adalah yang nyaman satu sama lain. ‘Nyaman’ sendiri juga bermakna
luas, mulai
dari fisiknya nyaman dilihat
sampai sifatnya yang nyaman untuk didampingi seumur hidup.
As far saya bisa nerima dia dan dia bisa nerima saya (outside and
inside), itu sudah kuanggap sebagai ‘nyaman’. Tapi
jujur, saya orangnya lebih legowo (nerimaan). Jadi mungkin saya akan
memprioritaskan dia yang nyaman sama saya,
barulah saya pasti akan merasa nyaman sama dia.
©
#DAY2:
Tiga hal yang akan membuat histeris?
Histeris umumnya dialami
saat bertemu sang idola. Dulu sekali – saat saya masih alay – yang masih seneng
pake jin dan kaos oblong hitam, satu-satunya hal yang membuat saya histeris
adalah ketika bertemu band idola. Saya akan bertransformasi dari cewek pendiam
menjadi orang gila ((orang gila)) yang teriak-teriak tanpa batas kesadaran.
Kalau melihat rekaman video masa itu, saya langsung berniat tobat nasuha.
Tapi sekarang sudah
berbeda. Kalau bertemu artis idola, rasanya akan lempeng-lempeng saja. Nggak
ada rasa sama sekali. Karena sekarang memang sudah berbeda.
Jadi, tiga hal yang
memungkinkan saya kembali menjadi histeris adalah:
1.
Dapat hadiah free jalan-jalan ke Jepang seminggu.
Itu adalah negara
impian. Bukan ke Australia, Eropa, Amerika, atau negara manapun. Satu-satunya
tempat yang akan membuat saya berteriak seperti orang gila adalah Jepang. Poin
utama yang akan menjadikan histeria itu lebih heboh adalah embel-embel
gratisnya. Entah karena hadiah atau hibah, tapi kalau bisa jalan-jalan ke
Jepang tanpa pusing mikir uangnya, that
so crazy.
2.
Lolos kumcer KFE 4.
Kalau ini sampai terjadi,
saya bakal teriak saat pertama lihat pengumumannya, sambil nangis tersedu-sedu
malah. Yakin deh. Hal itu pasti akan terjadi kalau saya bisa benar-benar lolos
tahun ini.
3.
Ketemu Inuyasha atau
Lawliet.
Dulu pernah histeris waktu bertemu
cosplayer yang memakai kostum karakter L. Tapi teriakkannya lebur oleh suara
band yang sedang tampil saat itu. Kalau nggak, sumpah, betapa malunya muka
saya. So, kalau tiba-tiba ketemu
seseorang dengan kostum Inuyasha atau Lawliet yang dandanannya mirip abis,
pasti bakal bikin saya histeris.
©
#DAY3:
Lima hal yang ingin dicapai tahun ini:
1.
Lolos seleksi kumcer KAMPUS
FIKSI EMAS 2017. Masih berjuang untuk yang satu ini.
2.
Menyelesaikan naskah novel
yang idenya sudah mengendap bertahun-tahun. Entah bisa diterbitkan atau tidak
pokoknya tahun 2017 harus selesai.
3.
Bisa traveling ke Derawan
atau paling tidak ke kota Batu.
4.
Berhasil membuka craft shop tepat waktu sesuai rencana saya.
5.
Nikah?! Hehe
©
#DAY4:
Pertemuan pertama dengannya?
Saya
masih ingat karena hari itu terjadi tepat di angka kesukaan, 4 April. Rasanya
sudah seperti hari H sebuah acara sakral. Jantung terus berdetak dengan irama
yang cepat. Padahal hari itu saya hanya bertemu dalam jarak yang cukup jauh,
sekitar 3 meter. Namun bagi saya, itu jarak terdekat dengannya.
Dia
menatap sekali. Saya yakin hanya satu kali karena setelah melihatnya, saya tak
memalingkan muka sama sekali. Dan tepat saat itu, rasanya saya mau meledak.
Bahagia berkecamuk. Mungkin karena usia masih labil sebagai siswi kelas dua SMK.
It’s
not about my mate, but my idol. Hehe That was my first time I saw him. A day
with a good memories that begin my new life in the future. Thanks God. I know
him in the past.
jalan jalan ke derawan--->aamiin *doanya sama hehe*
ReplyDeleteWah.... iya, moga2 bisa ketemu di derawan. Hehe. Btw, pengumumannya kapan ya yg lomba Cheria itu?
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete