Operasi Kecil Gigi Geraham Bungsu yang Mengalami Impaksi Pakai BPJS, Gimana Prosesnya? - Reezumiku

Friday, December 13, 2019

Operasi Kecil Gigi Geraham Bungsu yang Mengalami Impaksi Pakai BPJS, Gimana Prosesnya?



Assalamualaikum,  Alhamdulillah ya Rabb,  akhirnya proses cabut gigi impaksi yang pertama sudah selesai. Ini hari kedua aku bikin dan langsung posting tulisan ini.  Gimana rasanya?  Yakin deh NGGAK SAKIT SAMA SEKALI.  Worth it banget dibanding sakit ketika gigi itu masih ada dan panjangnya perjuangn ngurus proses operasi itu sendiri.  Lega banget nggak terasa ngilu-ngilu lagi.

Oke,  setelah tulisanku PART 1 dan PART 2 tentang gigi impaksi telah terposting, hari ini bagian ketiga akan aku ceritakan proses mengurus operasi gigi impaksi memakai BPJS. Jarak waktunya emang lama sih,  kalau ada tabungan berlebih pengen cabut gigi yg kedua dengan biaya sendiri saja. Hehe...


 Pertama, Mengurus Surat Rujukan


Aku mengurus rujukan ke faskes pertama dari BPJS milikku yaitu di Klinik Cordova, Bago,  Tulungagung.  Cukup cepat kok,  setelah mendapat diagnosa impacted teeth, bagian administrasi bakal memproses surat rujukan.  Awalnya aku dirujuk ke salah satu rumah sakit di Malang (lupa namanya). Namun karena terlalu jauh,  aku minta tolong untuk cek adakah tempat lain yang lebih dekat.  Seperti yang sebelumnya aku bilang,  pencabutan gigi impaksi ini hanya boleh dilakukan oleh Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut,  sementara di Tulungagung tidak terdapat dokter dengan gelar tersebut.  Untuk itu aku harus ke luar kota.


 Kunjungan Pertama di Rumah Sakit Gambiran


Dapatlah Rumah Sakit Gambiran Kediri sebagai lokasi rujukan. Nah,  karena rumah sakit ini cukup besar dan merupakan rujukan dari berbagai wilayah, antriannya pun panjng seperti RS pada umumnya.  Aku berangkat ba'da subuh dan sampai lokasi itu sudah panjang sekali antreannya.  Orang-orang meletakkan barang pribadi masing-masing dan dijajar lurus tempat pengambilan tiket sebagai penanda antrian. 

Setelah mendapat nomor antrian ke bagian klinik gigi, aku mengumpulkan berkas dan menanti panggilan. Karena merupakan pasien baru, jadi proses antrinya lumayan cepat.  Dokter memeriksa dan benar bahwa ada tiga gigi yang tumbuh secara miring, ketiganya mendorong ke arah gigi depannya.  Barulah aku dibuatkan pengantar untuk melakukan rontgen gigi panoramic.



 Kunjungan Kedua, Rumah Sakit Gambiran


Pertemuan kedua dijadwalkan seminggu setelahnya. Jangan lupa ngantri lagi di loket ya,  aku sarankan datang pagi saja supaya lebih cepat ditangani.  Nah,  kemudian aku mengambil hasil rontgen di bagian instalansi radiologi, lalu kembali ke bagian klinik gigi. Namun sayang sekali,  aku dan beberapa orang yang datang harus mengatur ulang jadwal karena hari itu pasien sudah terlalu banyak. Pertemuan kedua pun gagal dan aku harus kembali minggu depannya.


 Kunjungan Ketiga, Rumah Sakit Gambiran




Alhamdulillah dikunjungan ketiga aku datang lebih pagi dan ternyata mendapatkan surat pengantar untuk ke laboratorium patologi. Dalam hati berfikir kenapa nggak sekalian dilakukan saat rontgen kemarin, kenapa harus datang tiap seminggu sekali yang memaksaku untuk izin kerja berkali-kali. Lalu logika menjawab,  "Ah,  mungkin  begini prosedurnya. Memang antriannya yang cukup banyak."

Oke,  sebelum menuju lab, salah seorang perawat memberikan pertanyaan tak terduga.  "Mbak mau dicabut satu persatu atau tiga sekaligus? "

What?  Aku tersentak lalu membalas gagap,  "Sekaligus mbak? "

"Iya,  kalau satu persatu nanti operasinya bisa dilakukan di sini.  Tapi kalau sekaligus itu harus minta rujukan ke RS Bhayangkara Kediri."

Aku hanya terdiam kaku,  nggak pernah membayangkan akan mendapat pilihan macam ini.  Hingga kemudian salah seorang perawat lain menimpali, "Sekaligus saja lho mbak biar cepat beres,  nggak nunggu lama-lama."

Hm, dalam hati pengen nangis.  Lalu karena melihatku masih bimbang,  maka si mbak perawat meyuruhku berpikir sambil mengurus ke bagian laboratorium.

Yup, saat itu langsung menuju lab, petugas mengukur tekanan darah dan mengambil sample darah.  Hasil dapat keluar satu jam lagi.  Dalam waktu sesingkat itulah aku mencari sudut ternyaman untuk browsing tentang operasi impaksi bius total. 

Jreng... Jreng...  Atas berbagai pertimbangan singkat aku mengambil keputusan untuk bius total dan mencabut ketiga gigi sekaligus.  Wuzzz....  Agak keringetan sih.  Jadi aku harus kembali ke Faskes Satu untuk meminta rujukan ke RS Bhayangkara.


 Kembali ke Faskes Satu, Minta Rujukan, Balik ke RS Gambiran Untuk Jadwal Operasi


Proses yang panjang dan menguras tenaga, ya.  Ternyata faskes satu tidak bisa memberi rujukan karena RS tersebut tidak tersedia dalam layanan BPJS. Tak ada pilihan lain, berarti aku harus cabut satu-persatu sesuai ketentuan yang berlaku.

Oke,  minggu depannya aku kembali ke klinik gigi RS Gambiran Kediri dan menjelaskan kondisi tadi.  Akhirnya operasi pertama mendapat jadwal tanggal 12.12.2019 angka cantik ya, namun itu baru satu setengah bulan ke depannya. Wow lama banget.  Padahal kondisi gigiku semakin buruk.  Nyeri hampir terjadi setiap hari dan sepanjang waktu.  Aku pun meminta resep untuk mengurangi rasa sakit.



BIAYA


Sampai sini aku ringkas dulu ya,  step-step dan perkiraan anggaran biaya kalau kamu tidak menggunakan BPJS atau asuransi kesehatan lainnya:

Keterangan
Biaya yang Diperlukan
Lab Rontgen Panoramic
Konsultasi dokter, rontgen, dll
Lab. Patologi
Biaya cek darah, dll
Obat
Jika sering ngilu seperti punyaku, perlu obat untuk menghilangkan rasa sakit
Hari H operasi
Biaya bedah per-gigi start 1,5 juta sampai 3 jutaan (bisa lebih) tergantung masing-masing tempat (berarti kalau punyaku 3 gigi sama dengan 5 jutaan lebih),  biaya dokter,  obat,  dll.
Post Operasi
Konsultasi dokter, cabut benang, dll
Jika melakukan operasi dengan bius total maka ada biaya tambahan berupa kamar untuk opname minimal 2 hari dan berbagai kebutuhan lainnya.

Mohon maaf nominalnya tidak dapat aku sebutkan soalnya aku juga tidak tahu pasti. Sepertinya kalau harus bayar itu cukup pricy ya buat aku yang kerjanya begini. Perlu nabung berapa lama itu, hehe.


HARI OPERASI


Sempat grogi dan emang nervous.  Meskipun pernah cabut gigi sebelumnya,  namun tetep ngeri karena proses ini beda dari pencabutan biasanya. 

Oh ya,  pencabutan pertamaku ini adalah geraham bawah sebelah kiri yang paling sering bikin ngilu.  Pertama-tama aku duduk dan diposisikan oleh perawat. Lalu mulut dioleskan semacam cairan yang membuat kulit jadi ketat gitu,  akupun tak tau.  Kemudian wajahku ditutup kain yang ada lubang dibagian mulut,  jadi aku nggak bisa melihat apapun kecuali bayangan dari lampu sorot yang cukup terang.

Pertama-tama disuntikkan anestesi dan itu terasa banget, kayak... ya,  rasa suntikan,  hehe.  Habis itu mulai kebas dan nggak terasa apapun.  Iya, nggak sakit sama sekali padahal aku tau itu dokter lagi memotong gigi,  mencungkil,  menekan, suara mesin yang melengking,  pokoknya terasa lagi ada di benkel reparasi. Syukur, nggak sakit karena efek bius lokalnya tadi. Namun karena terlalu tegang,  perawat berkali-kali memegang kakiku dan menyuruh rileks.  Arrrg,  gimana mau rileks, itu di dalam mulutku lagi ada perang,  hehe.


Operasi dimulai pukul 7.40 dan selesai sekitar jam 8.05. Lebih cepat dari perkiraan. Setelahnya aku diminta menggigit kasa yang ada di bekas cabutan. Kemudian menunggu sejenak untuk mengurus berkas pengantar ambil obat.  Pada bagian farmasi inilah yang cukup lama nunggu antriannya,  padahal pipi sampai bibir lagi kebas.  Mau aku tulis tapi takut jorok, hm… sampai aku tuh nggak ngerasain kalau liurku keluar dari mulut, untung pakai masker dan bawa tisue sekotak besar.

Oke,  tantangan yang sebenarnya justru dimulai setelah operasi.  Harus sabar banget merawat lokasi lubang sekaligus sabar menahan godaan para menu makanan yang tiap hari memanggil-manggil napsu. Btw, terimakasih banyak untuk dokter dan perawat serta karyawan yang sangat baik dan sabar menangangi sampai selesai. 

Sebelum pulang, perawat menyarankan untuk tidak makan panas, dingin dan pedas dalam beberapa hari ke depan.  Tak ada info lain makanya kita yang harus aktif cari tau sendiri. Nah, berdasarkan riset singkat dari berbagai tulisan blog dan vlog yang aku baca, ada beberapa hal yang aku terapkan dan lumayan efektif untuk mengurangi nyeri,  bengkak,  atau masalah lain pasca operasi.


Apa yang boleh dan tidak boleh pasca operasi gigi geraham bungsu?


Mau aku lanjutin ternyata sudah seribu kata lebih, pasti bosen bacanya. Aku teruskan tulisan ini menjadi PART 4 sekalian aku lepas benang kamis depan, yak. Lagi pula ini masih hari kedua, baru kemaren operasi, jadi lagi survive buat makan yang lembut-lembut. Semoga bisa bagi kelanjutan pengalaman cabut gigi impaksi ini secara lebih lengkap. Jangan lupa share kalau kamu mendapat manfaat dari tulisan ini, ya. Thanks… Semoga sehat selalu... Wassalamualaikum.

1 comment:

  1. Mbak mau nanya mba kmaren setelah operasi lgsg pulang yaa? Ga dirawat bbrp hari gitu?

    ReplyDelete

Local Business Directory, Search Engine Submission SEO Tools